Cinta Mati : Mobilisasi
Masa - Khalid bin Walid
Pada masa Abu Bakar, Khalid bin
Walid Adalah orang yang terpilih menjadi
jendral untuk memimpin perang ke Irak. Saat itu, Irak masih dalam wilayah
kekuasaan penjajahan Persia yang berada di bawah penguasa bernama Ormizd.
Khalid bin Walid adalah sahabat Nabi sekaligus pahlawan perang ternama sejak
masa Jahiliyyah. Pada masa ia masih belum masuk islam. Pasukan muslimin pernah
mengalami kekalahan dengan pasukan kafir yang berada di bawah bendera Khalid
bin Walid. Peristiwa perang uhud itu mengingatkan kepada kita bahwa betapa
pasukan muslim kewalahan saat menghadapi kecerdikan siasat perang yang
diprakarsai oleh Khalid bin Walid. Bahkan saat itu terdengar desas desus bahwa
Nabi telah meninggal. Namun berita itu ternyata tidak benar.
Setelah Khalid bin Walid masuk
Islam, kecerdikannya dalam mengatur siasat perang semakin bertambah dan
keberaniannya juga semakin ganas. Pada saat Khalid bin Walid ditugaskan oleh
Abu Bakar agar membebaskan Irak dari penjajahan persia, Khalid mengirimkan
surat kepada Ormizd dengan mengatakan “Kemudian dari pada itu, terimalah Islam,
anda akan selamat. Atau tempatkanlah dirimu dan golonganmu sebagai dhimmi dan
membayar ketentuan jizyah. Kalau tidak, jangan salahkan orang lain. Tetapi yang
salah anda sendiri. Aku datang kepadamu dengan pasukan cinta mati, seperti juga
kalian yang cinta hidup”
Apa yang dinyatakan oleh Khalid bin
Walid ini adalah keberanian yang luar biasa dan juga sangat beresiko. Sebab,
Ormizd adalah penguasa Persia yang sangat ganas dan Persia adalah salah satu
singa dunia saat itu. Khalid sebagai pendatang dengan hanya membawa 10.000
pasukan yang tidak sebanding dengan jumlah pasukan tuan rumah. Namun dengan
keteguhan iman yang dimilikinya, ia sangat yakin akan kebenaran firman Allah
tentang ayat-ayat perang. Ayat ini merupakan power bagi umat Islam dan para
sahabat lain. Demi agama Allah, hidup atau mati adalah tujuan mulia, namun
mereka justru lebih mencintai mati. Itulah kata kata Khalid yang disampaikan
kepada penguasa Persia itu.
___________________
Sumber :
Tafsir Sahabat – Abdur Rohman M.
Ud. Hal 23 – 24
Gambar :
http://www.dailymoslem.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar