Minggu, 07 Mei 2017

Adil Pada Rakyat



Adil Pada Rakyat

Suatu ketika Anusirwan yang adil keluar untuk berburu, dia terpisah dari para pengawalnya dikarenakan mengejar buruan. Lalu ia merasa melihat suatu tempat yang dekat darinya, ia mendatangi rumah seorang penduduk, ia hendak meminta air minum, kemudian keluarlah bocah wanita. Ketika bocah wanita tadi melihat Anusirwan, ia berlari masuk kembali ke dalam rumah. Dengan segera ia memeras batang tebu, di campur dengan air lalu ia membawanya keluar, diberikan pada Anusirwan.

Ia melihat ke dalam tempat minuman, di dalamnya terdapat kotoran dan debu. Ia meminum nya sedikit demi sedikit sampai akhirnya habis. Lalu ia berkata: “Air yang nikmat adalah yang tidak ada kotorannya”, “Saya sengaja menjatuhkan kotoran pada minuman itu,” jawab bocah wanita tadi. “Mengapa kamu lakukan itu?” tanya Anusirwan. “Karena aku melihat haus yang kamu rasakan, aku khawatir kamu menghabiskan dalam sekali teguk yang menyebabkan kamu tersedak oleh kotoran.” Jawab bocah tadi.


Anusirwan takjub dengan kecerdasan bocah tadi, ia bertanya lagi: “berapa batang tebu yang kamu peras dalam satu gelas tadi ?”, “satu” jawab si bocah, semakin bertambah heran ia. Kemudian ia berlalu dari bocah tadi dan mencari tahu berapa besar penghasilan penduduk daerah tersebut. Ternyata penghasilan  daerah tersebut sangat sedikit, maka di dalam hati ia bermaksud menambahnya. Setelah beberapa waktu, ia kembali lagi ke tempat itu sendirian. Ia mendatangi bocah wanita tadi untuk meminta minuman, lalu keluarlah bocah tadi dengan sendirinya. Ia melihat Anusirwan, maka tahulah dia. Dengan segera ia masuk kembali untuk membuat minuman, lama ia membuat minuman.

Ketika bocah tadi keluar untuk memberikan minuman, bertanyalah Anusirwan: “kamu sangat lama”, ia menjawab: “keinginanmu tidak akan tercukupi hanya dengan satu batang tebu, akan tetapi dengan tiga batang tebu”, “apa sebabnya?” tanya Anusirwan. “Perbedaan niat tuan!, saya mendengar bahwa bila niat seorang penguasa berubah, maka kebaikan dan keberkahan kaum akan hilang” jawab bocah tadi. Anusirwan pun tertawa, dia mengurungkan niat hatinya untuk menambah penghasilan daerah tersebut, kemudian ia menikahi bocah wanita tadi karena takjub akan kecerdasannya.

___________________
Sumber :
Uswah Penuh Hikmah (Terjemahan An Nawadir Syaikh Syihabuddin Al-Qolyubi) hal 134-135
Gambar :

id.pinterest.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page