Sabtu, 29 April 2017

Tukang Sepatu Dan Ahli Ibadah


Tukang Sepatu Dan Ahli Ibadah

Ada seorang abid (Ahli ibadah) yang menyendiri di sebuah bukit untuk beribadah di sana. Suatu malam ia bermimpi mendengar suara yang berkata kepadanya: “kunjungilah tukang sepatu yang bernama Fulan dan mintalah doa kepadanya.” Keesokan harinya, ia turun gunung untuk mendatangi tukang sepatu tersebut. “Apa amalanmu?” tanya si abid ketika bertemu dengannya. “Di siang hari aku berpuasa dan bekerja. Sebagian penghasilanku kusedekahkan dan sebagian yang lain kugunakan untuk mencukupi keluargaku.” jawabnya.

Jumat, 21 April 2017

Sang Raja dan Istri Sholehah



Sang Raja dan Istri Sholehah

Ada seorang raja yang sedang berburu. Dalam perburuannya ia merasa kehausan. Lalu sang raja masuk ke sebuah desa. Tiba-tiba ia melihat seorang wanita cantik yang membuatnya terkagum. Saat sang raja mengajak wanita tersebut untuk berbuat zina, ia mengeluarkan sebuah kitab yang berisikan tentang ancaman siksa Allah terhadap orang yang berbuat zna. Melihat isi kitab, sang raja pergi meninggalkan wanita tersebut.

Ketika suaminya datang di rumah, sang istri menceritakan yang telah terjadi. Mendengar cerita dari istrinya, sang suami mendiamkan (tidak menggauli) istrinya sebab takut kepada sang raja. Sang istripun memberitahukan permasalahan ini kepada pihak keluarganya tentang apa yang terjadi dan perilaku suaminya. Kemudian pihak keluarga melapor kepada sang raja tentang apa yang terjadi seraya berkata: “Orang ini telah menyewa sebidang tanah kepada kita, namun ia tidak menanami tanah tersebut dan juga tidak meninggalkannya.”

Senin, 17 April 2017

Cara Dakwah KH. Mahrus Ali



Cara Dakwah KH. Mahrus Ali


KH. Mahrus ali berkata kepada seorang Kiai, yang merupakan sahabat beliau. “Kalau masuk surga itu, jangan sendirian. Masyarakat sekitarnya itu juga diajak.” “Bagaimana maksud panjenengan?” tanya sahabat beliau itu dengan penasaran. “Kalau membangun pesantren jangan hanya pakai uang sendiri. Ajak masyarakat agar ikut juga membantu.” jawab kiai Mahrus.

Kiai tersebut selama ini membangun pesantrennya murni dengan uang pribadi. Setelah mendengar dawuh Kiai Mahrus, ia mempersilakan masyarakat sekitarnya untuk ikut membantu.

Minggu, 16 April 2017

Apel Dan Permasalahan Wanita


Apel dan Permasalahan Wanita

Suatu ketika, datang seorang wanita ke majelis pengajian Imam Abu Hanifah. Dia hanya berdiri di depan pintu, tidak berani masuk. Karena yang hadir di majelis itu semuanya pria. Dia hanya menitipkan satu buah apel kepada seorang lelaki yang di dekatnya, agar diberikan kepada Imam Abu Hanifah. Apel itu berwarna merah di satu sisinya, dan berwarna kuning di sisi yang lain.
“Tolong berikan apel ini kepada Imam abu Hanifah, saya menunggu jawaban.” Pinta wanita itu. Setelah menerima buah apel, Imam Abu Hanifah bertanya kepada laki-laki yang mengantarnya, “Siapa yang mengirimkan apel ini?”. “Seorang wanita yang sekarang berdiri di balik pintu menunggu jawaban.” Jawab lelaki itu.

Jumat, 14 April 2017

Mahalnya Ilmu


MAHALNYA ILMU


Imam Muhammad Al Baqir menyerahkan putra belian yang masih kecil, Imam Ja’far Shadiq, kepada seorang guru supaya diajari membaca Al Qur’an. Ketika putra beliau mahir membaca surat Al Fatihah, saking girangnya beliau menghadiahkan 120 ekor unta kepada guru yang mengajar (kalau 1 ekor senilai 10 juta berarti total 1,2 milyar). Padahal baru mengajar satu surat saja.

Kamis, 13 April 2017

MENIPU SETAN

MENIPU SETAN


Tengah malam Kiai Bisri Mustofa mengajak santri liwetan sambal goreng terong gosong dan beliau makan dengan lahap sekali, sampai – sampai santri-santrinya merasa sungkan memuluk nasi dari nampan yang mereka kepung bersama. Bersendawa sambil mengelap keringat usai makan, Kiai Bisri ketawa kecil.

“Kena setan kukerjai habis ini!” katanya.
Santri-santri terpancing ketertarikannya. Kiai Bisri sengaja membuat jeda, membiarkan santri-santrinya penasaran menunggu kelanjutan.

Minggu, 09 April 2017

Dua Istri Yang Sholehah

Dua Istri Yang Sholehah

Di Bagdad ada seorang laki-laki yang menikahi putri pamannya. Ia telah berjanji untuk tidak menikah lagi dengan perempuan lain. Suatu hari ada seorang perempuan yang datang ke tokonya dan meminta agar laki-laki tersebut menikahinya. Laki-laki itupun memberitahukan perjanjiannya antara dia dan anak pamannya. Meskipun mengerti tentang perjanjian tersebut, perempuan itu tetap ingin dinikahinya dan ia rela mendapat giliran walau hanya sepekan sekali. Sang laki-laki pun akhirnya mau menikahinya tanpa seizin istri pertamanya.

Kamis, 06 April 2017

Dua Kurma


Dua Kurma

Diriwayatkan dari Ibrahim bin Adham (W. 161 H) bahwasannya ia berada di Mekkah, bermaksud akan pergi ke Bait al-Muqaddas. Ia membeli kurma dari seorang laki – laki srbagai bekal dalam perjalanannya. Ketika ia membayar dan si penjual telah memberikan kurmanya, tiba – tiba ada dua butir kurma yang jatuh ke tanah di antara kedua kakinya. Ia menduga bahwa kedua butir kurma itu termasuk kurma yang dibelinya, lalu diambil dan dimakan. Setelah itu, ia keluar dari Mekkah menuju Bait al-Muqaddas.

Sesampainya di Bait al-Muqaddas, ia masuk ke dalam Qubbah as-Shakhra’ (sebuah ruangan yang di atasnya diberi kubah, dan di dalamnya terdapat batu besar yang digunakan landasan malaikat Jibril dan Nabi Muhammad naik ke langit memenuhi pangilan Mi’raj).

Page