Siapa Yang Pantas Dicintai?
Dikisahkan
dalam sebagian atsar, pada hari perhitungan amal Allah menghisap salah seorang
hamba-Nya. Malang bagi dia, amal jeleknya lebih banyak dari amal baiknya. Akhirnya
dia harus menerima keputusan diseret paksa ke neraka. Pada saat proses pemindahan
hamba itu menuju neraka, Allah berkata kepada malaikat Jibril.
“Susullah
hambaku tadi! Tabya padanya, apakah di dunia dia pernah duduk di majlis
pengajian ulama? Sehingga aku akan mengampuni dia dengan syafaat hadir di
majlis ulama.” Malaikat Jibril menyusul dan menanyakan. “Tidak pernah sama
sekali.” Jawab hamba itu. Malaikat jibril matur kepada Allah, “Ya Rabbi, engkau
lebih mengetahui keadaan hambamu.”
Sllah
berkata, “ Tanyakan lagi! Apakah dia cinta kepada ulama?” malaikat Jibril
menanyakannya. Hamba itu menjawab, “tidak.” Allah berkata lagi kepada malaikat
Jibril, “Ya Jibril, apakah dia pernah duduk makan dalam satu hidangan dengan
ulama?” malaikat Jibril menanyakan. Dijawab oleh hamba itu, “Tidak pernah.”
Allah
berkata lagi, “Ya Jibril tanyakan padanya tentang nama dan nashabnya. Jika namanya
sama dengan nama ulama, dia akan diampuni.” Malaikat Jibril menanyakan, dan
ternyata namanya tidak sama dengan ulama manapun. Kemudian Allah memerintahkan
malaikat jibril, “Ambil tangannya, dan tuntun dia ke surga. Karena dia
mencintai seorang yang seorang itu mencintai ulama. Sehingga dia diampuni sebab
barokah ulama itu.”
*Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al
Qulyubi, An Nawadir, Surabaya, Al Haromain hlm 55.
___________________
Sumber :
Buku Petuah Bijak Edisi 3
A Yasin Muchtarom
Hlm 61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar