Kamis, 03 Maret 2016

Nasehat Berharga Dari Penjahat

Nasehat Berharga Dari Penjahat

            Imam Ahmad Bin Hambal pernah dipaksa oleh khalifah yang berkuasa untuk mengakui bahwa Al Qur’an (Kalam Allah Al Qadim) adalah makhluk. Namun beliau menolak salah satu keyakinan sekte muktazillah tersebut meski diancam dengan siksaan dahsyat.

            Pada saat Imam Ahmad digiring menuju tempat eksekusi pencambukan, beliau mendapat dorongan motivasi dari seseorang. Orang itu adalah Abu Haitsam Al ‘Ayyar, seorang penjahat di kota itu.


            Abu Haitsam mendekati Imam Ahmad dan berkata, “Wahai Imam Ahmad, aku adalah seorang pencuri. Aku pernah dipukul 18 ribu cambukan agar mau mengakui perbuatanku. Namun aku tidak pernah mengaku, padahal aku sadar bahwa aku dalam posisi salah. Jangan sampai anda mengubah pendirian karena cambukan, sedangkan anda dalam kebenaran.”

            Imam Ahmad saat merasakan pedihnya kulit mengelupas kemerahan akibat cambukan senantiasa teringat petuah bijak dari pencuri yang tidak dikenalnya itu. Dan hal itulah yang membuat beliau merasa kuat dan tabah menjalani penyiksaan demi penyiksaan.  Imam Ahmad tidak pernah goyah mempertahankan keyakinan yang dianutnya, agar umat islam pada masanya tidak berpindah dari akidah Ahlussunnah Wal Jamaah.

---000OOO000---

            Jangan lihat siapa yang mengatakan, tapi lihatlah apa yang dikatakan. Nasihat baik bisa dari mana saja. Jangan merasa tinggi hati saat ada anjurn baik dari orang yang lebih rendah dari kita.[]
*Imam Yusuf Bin Malla Abdul Jalil Al Hanafi, Al Intishor Li Auliya-i Al Akhyar, Beirut, Darrul Kutub Al Ilmiyyah hlm 356-357

___________________
Sumber :
“Petuah Bijak” edisi 3
Hlm 14

A. Yasin Muchtarom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page