Nasehat Berharga Dari Penjahat
Imam
Ahmad Bin Hambal pernah dipaksa oleh khalifah yang berkuasa untuk mengakui
bahwa Al Qur’an (Kalam Allah Al Qadim) adalah makhluk. Namun beliau menolak
salah satu keyakinan sekte muktazillah tersebut meski diancam dengan siksaan
dahsyat.
Pada
saat Imam Ahmad digiring menuju tempat eksekusi pencambukan, beliau mendapat
dorongan motivasi dari seseorang. Orang itu adalah Abu Haitsam Al ‘Ayyar,
seorang penjahat di kota itu.
Abu
Haitsam mendekati Imam Ahmad dan berkata, “Wahai Imam Ahmad, aku adalah seorang
pencuri. Aku pernah dipukul 18 ribu cambukan agar mau mengakui perbuatanku.
Namun aku tidak pernah mengaku, padahal aku sadar bahwa aku dalam posisi salah.
Jangan sampai anda mengubah pendirian karena cambukan, sedangkan anda dalam
kebenaran.”
Imam
Ahmad saat merasakan pedihnya kulit mengelupas kemerahan akibat cambukan
senantiasa teringat petuah bijak dari pencuri yang tidak dikenalnya itu. Dan
hal itulah yang membuat beliau merasa kuat dan tabah menjalani penyiksaan demi
penyiksaan. Imam Ahmad tidak pernah
goyah mempertahankan keyakinan yang dianutnya, agar umat islam pada masanya
tidak berpindah dari akidah Ahlussunnah Wal Jamaah.
---000OOO000---
Jangan
lihat siapa yang mengatakan, tapi lihatlah apa yang dikatakan. Nasihat baik
bisa dari mana saja. Jangan merasa tinggi hati saat ada anjurn baik dari orang
yang lebih rendah dari kita.[]
*Imam Yusuf Bin Malla Abdul Jalil Al Hanafi, Al
Intishor Li Auliya-i Al Akhyar, Beirut, Darrul Kutub Al Ilmiyyah hlm 356-357
___________________
Sumber :
“Petuah Bijak” edisi 3
Hlm 14
A. Yasin Muchtarom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar