Makalah Psikologi - Abnormalitas
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di dalam
psikologi, mencakup masalah psikologi umum dan psikologi khusus, dan di dalam
psikologi khusus terdapat sebuah pembahasan yang sangat penting yakni
abnormalitas. Tema abnormalitas ini sangat penting karena bisa dibilang
merupakan tema yang paling banyak bersentuhan dengan orang-orang yang
membutuhkan perawatan atau penanganan secara psikologis.
Di dalam
makalah ini, kami akan mencoba menjelaskan tema abnormalitas sebaik yang kami
bisa, namun hanya bersifat mengenalkan secara singat. Oleh karena itu,
pembahasan di makalah ini walau bersifat menyeluruh, juga tidak menjurus
langsung kepada suatu masalah tertentu seperti misalnya masalah gangguan mental
dan lain-lain. Pengenalan secara totalitas tampaknya lebih diperlukan sebelum
menginjak kepada pembahasan yang detail dan terperinci.
Makalah ini
dibuat selain untuk memenuhi tigas dalam mata kuliah “Psikologi Umum”, juga
diharapkan bisa menjadi batu loncatan awal untuk memahami ilmu psikologi yang
sangat luas cangkupannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami sambut
dengan pintu dan tangan terbuka, demi kebaikan kami dan para pembaca. Semoga
Allah meridhoi makalah sederhana ini dan kita semua mendapat manfaat dari
tulisan yang berjududl “Abnormalitas” ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana sejarah abnormalitas?
2.
Apa pengertian abnormalitas menrut umum dan menurut islam?
3.
Apa pengertian normal?
4.
Apa penyebab perilaku abnormal?
5.
Faktor apa saja yang mempengaruhi abnormal?
6.
Keadaan yang bagaimana agar bisa dikatakan abnormal?
C.
TUJUAN
Tujuan dibuat
makalah ini adalah menjawab segala pertanyaan yang ada pada rumusan masalah di
atas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Psikologi Abnormal (Psikopatologi)
1. Masa Awal, Demonology
·
Demonology
merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang
disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu
meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang
dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
·
Demonology
ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
·
Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk
mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan
nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau
manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
2. Masa Roma dan
Yunani Kuno.
·
Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis
modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak
keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan
penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
·
Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi
pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran,
pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang
menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya
terganggu).
·
Hippocrates merupakan pelopor somatogenesis – suatu
ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan
perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran
dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis – suatu
keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
·
Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga
kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam
otak). Ia yang lebih percaya pada
hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya bahwa suatu
pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
·
Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba
memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah
Asclepiades dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih
manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
3. Jaman Kegelapan
(The Dark Ages) dan kembalinya demonology
·
Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa
klasik Yunani menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi
perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Setelah runtuhnya Roma dan
Yunani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
·
Pada Jaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan
gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan
misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. Termasuk dalam hal
menangani penderita gangguan mental. Saat itu gangguan mental kembali
dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural.
·
Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau
menyentuhnya dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga
memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil.
Sedangkan keluarga penderita percaya dan membawanya ke pastur karena takut dan
mempunyai takhyul bahwa penderita terkena pengaruh setan.
·
Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka
dianggap bersekutu dengan setan dan menentang Tuhan.
·
Tahun 1484, Pope Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa
untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia
mengirim dua pendeta ke Jerman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi
nama Malleus Maleficarum untuk melakukan perburuan tukang sihir (witch
hunts).
·
Buku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang
sihir seperti bercak merah atau daerah rawan pada kulit tukang sihir. Bercak
tersebut menurut buku panduan itu, diduga
dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang
sihir itu dengan setan.
·
Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa
dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati.
·
Witch hunting mulai
mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan
terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. Tuduhan tersebut harus
disertai dengan bukti-bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan
serta barang-barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita.
·
Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk
membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti
melakukan pembunuhan.
·
Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang
pembebasan tukang sihir.
·
Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada
tahun 1782.
·
Sampai akhir Jaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental
dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku
mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering
berkumpul dengan kelompok roh atau setan. Hal itu dalam pandangan abnormal
diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau
delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
4. Pembangunan Asylums
selama Renaissance (Abad Pencerahan)
·
Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan
serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana
dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di
asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para
gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan
hidup yang jelas.
·
Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of
Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit
pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan dimana
disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian Bedlam
berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku
orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk
dijual kepada masyarakat.
·
Tokoh paling berpengaruh dalam renaissance adalah De medicci,
dialah yang mengasuh (guru) dari Michaelangelo, Brunolesky, Battochelli.
Leonardo Da vinci dan Galileo Galilei.
5. Gerakan
Reformasi : the insane as sick
·
Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam
Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans)
bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit.
·
Tokoh di Eropa kemudian ikut menyuarakan
hal itu. Misalnya Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe
Pinel (1745 – 1826).
·
Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris
yang bernama La Bicetre. Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan
treatment yang lebih humanis (manusiawi) terhadap penderita gangguan mental. Ia
membebaskan pasien di La Bicetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian
memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti
seekor hewan sebagaimana dilakukan di La Bicetre.
·
Beberapa pasien yang awalnya tidak terawat kemudian dapat terlihat
lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan-jalan di rumah sakit tanpa ada
kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Selain itu, di ruangan mereka di
bawah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara (ventilasi).
Setelah beberapa tahun menjalani perawatan yang lebih manusiawi, beberapa
pasien dapat pulih kembali dan keluar dari La Bicetre.
·
Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat
untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan
mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan
perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai
individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para
penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan
kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, riwayat hidup dan
studi terhadap metode treatment. Ia kemudian menyebutkan bahwa beberapa kondisi
psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
·
Semangat Pinel diteruskan oleh British Quakers yang
membangun ‘asylums for the insane’ yang pada waktu itu berkonotasi
sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat. Pada awal abad 19, rumah sakit di Amerika dan
Inggris menekankan ‘moral treatment’ untuk memulihkan kesehatan mental
melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan (benevolent
care).
·
Pertengahan abad 20, perhatian diarahkan dalam pengembangan ‘therapeutic
millieus’ dan merubah rumah sakit dari custodial (model tahanan)
menjadi therapeutic agency. Tetapi terjadi kemunduran dalam masalah
perawatan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang
Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh Dorothy Dix dan Clifford
Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) yang menunjukkan
bagaimana masyarakat menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit
jiwa secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, ‘Bedlam’ terus
hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang walaupun secara
eksplisit mengatakan ‘insane as sick’ tapi seringkali perlakuan yang
ditampakkan justru menunjukkan ‘insane as subhuman / possessed
(kesurupan)’.
B.
Pengertian Abnormal
1.
Pengertian Abnormal Secara Umum
Sebelum bisa mendefinisikan abnormal, tentu haruslah tahu apa yang
dimaksud dengan normal, tidak ada kesepakatan umum bagaimana manusia
mengkategorikan normal dengan abnormal, namun untuk abnormal, ada beberapa hal
yang menjadi landasan. Pendefinisian itu antara lain :
a.
Penyimpangan dari statistik (Statistical infrequency)
Abnormal
singkatnya adalah “menyimpang dari normal”. Dengan segala karakteristik. Bisa
tingi badan, berat badan, perilaku dll. Definisi pertama dari abnormal, bisa
didasarkan pada frekwensi statistik, artinya kita mengambil data dari suatu
kelompok, kemudian mengambil rata-rata. Dan abnormal berarti adalah orang-orang
yang secara statistik memiliki keadaan yang jarang atau jauh dari rata-rata
data orang normal. Namun dari metode
ini, orang yang sangat cerdas ataupun sangat bahagia akan masuk katergori
abnormal. Karena itu sebaiknya kita menggunakan pertimbangan yang lebih dari
sekedar frekwensi data statistik.
b.
Penyimpangan dari norma sosial (Violation of norms)
Setiap
masyarakat atau komunitas memiliki aturan, standar dan norma tertentu yang
berlaku di dalamnya. Dan abnormal versi cara kedua ini, adalah mereka – mereka
yang menabrak atau menyimpang, dari nilai-nilai tersebut. Namun mendefinisikan
abnormal dengan cara ini juga masih memiliki masalah. Secara fakta tiap
komunitas ataupun kelompok masyarakat pastilah memiliki nilai dan norma
masing-masing, karena itu standar normal dan tidak normal akan berbeda. Bahkan
dalam satu kelompok saja, yang dulu dianggap tidak normal bisa menjadi normal
sesuai perkembangan waktu. Jadi, definisi abnormal masih harus lebih luas
daripada sekedar sudut pandang norma sosial.
c.
Perilaku Malapadaptif (Merugikan diri sendiri atau orang lain / Disability)
Pendefinisian
abnormal nomor 3 ini intinya bahwa, seseorang dikatakan abnormal, bila memiliki
perilaku atau kebiasaan yang merugikan kesejahteraan individu atau kelompok
manusia lain. Misal orang yang takut keramaian akhirnya tidak berani keluar
rumah (merugikan diri sendiri), atau orang yang terlalu sering minum alkohol
akhirnya selalu melakukan kejahatan dengan orang lain dll. Namun, definisi ini
juga masih memiliki masalah, karena pada suatu titik tertetu, semua orang akan
menjadi abnormal, karena tiap orang pasti akan mengalami ketidakcocokan dengan
keadaan tertentu semasa hidupnya.
d.
Distres Pribadi (Gangguan mental pada diri sendiri / Personal
distress)
Definisi
ini lebih menekankan pada mental seseorang. Sebagian besar orang yang
terdiagnosa mengalami gangguan mental, memiliki penderitaan atau beban batin
yang sangat berat. Seperti cemas, depresi, insomnia bahkan kehilangan nafsu
makan, kemungkinan berawal dari keadaan mental yang kurang sehat.gejala ini
mungkin adalah satu satunya gejala yang muncul yang kemudian berkembang menjadi
keadaan abnormal. Namun, orang yang memiliki tekanan batin yang besar kadang
masih bisa menjalani kehidupan yang normal seperti biasa bahkan tidak terlihat
“sakitnya”.
e.
Tidak Terduga / Tidak Diharapkan Kejadiannya (Unexpectedness)
Biasanya
perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi.
Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan
berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya
yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya,
padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan
adalah tidak diharapkan terjadi.
Intinya, dari 5
definisi di atas, masih belum bisa memberikan pengertian yang memuaskan.
Campuran dari 5 kriteria itu kadang harus dipakai untuk mendefinisikan sesuatu
agar bisa disebut sebagai ‘abnormal’.
2.
Pengertian Menurut Islam
Abnormal dalam islam bisa dikatakan sebagai suatu perilaku
menyimpang dari syariat-syariat islam yang dilakukan oleh
seseorang baik kepada diri sendiri, orang lain ataupun Tuhan. Bisa
dikatakan, keadaan tidak normal adalah bila seseorang tidak memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan dalam keadaan yang telah ditentukan.
Keadaan yang dimaksud di sini adalah keadaan normal, bukan karena pengecualian.
Misal seseorang diwajibkan melaksanakan ibadah sholat, namun dia
meninggalkannya padahal bukan kategori pengecualian, masih kecil misal, atau
sedang haid, atau sedang gila dll.
Keadaan tidak normal seseorang juga akan mempengaruhi hukum yang
menimpa orang tersebut. Misal orang gila akan berbeda hukumnya dibanding orang
yang berakal, orang yang sakit juga seperti itu, dan lain – lain. Namun kadang
keadaan-keadaan ini menjadi termaafkan apabila disebabkan oleh hal-hal
tertentu. Misalnya keadaan darurat, terpaksa, lupa, tidak tahu dan lain-lain.
C.
Pengertian Normal
Mendefinisikan normalitas jugalah tidak kalah sulit sebagaiamana
mendefinisikan abnormalitas. Batas dari normal dan abnormal juga tidak jelas,
semuanya hanya berdasar perspektif dan kesepakatan. Namun, orang yang bisa
dikatakan normal, mereka memiliki sesuatu yang kadang tidak dimiliki oleh
penderita abnormal, ini adalah beberapa hal tersebut :
1.
Persepsi realita yang efisien (Memahami realitas sesuai dengan kenyataan
sebenarnya).
2.
Mengenali diri sendiri (Self Awareness).
3.
Kemampuan untuk mengendalikan perilaku secara sadar (Consciousness).
4.
Harga diri dan penerimaan (Pride and Accepting).
5.
Kemampuan untuk membentuk ikatan atau kasih (Emotion Mutualism).
6.
Produktifitas (Create Thing).
D.
Penyebab Perilaku Abnormal
1.
Penyebab Secara Umum
a.
Penyebab perilaku abnormal di tinjau dari faktor psikososial.
Beberapa
penyebab keadaan abnormal bila ditinjau dari hal ini adalah trauma pada masa
kanak-kanak. Contoh : Ketika si anak menyaksikan orangtuanya kerap
bertengkar, maka tidak menutup kemungkinan ia akan memutuskan untuk tidak
menikah karena ia menganggap bahwa pernikahan menimbulkan penderitaan. Lalu deprivasi
Parental (kurangnya rangsangan emosi dari orang tua seperti pelukan,
pujian, ciuman dll). Contoh : Ketika ayah dan ibu si anak pergi bekerja setiap
dini hari dan pulang setiap malam hari maka otomatis waktu bertemu antara
orangtua dan anak sangat minim, sehingga anak kurang mendapat perhatian,
pelukan, pujian, pengasuhan dll dari orang tuanya, hal itu dpt berpengaruh pd
perkembangan emosi dan mentalnya. Kemudian hubungan orangtua dan anak yang
tidak sehat. Contoh : polah asuh yang salah seperti terlalu mengekang, terlalu
membebaskan, atau contoh yang buruk dari orangtua yang kemudian di tiru oleh
sang anak. Atau struktur keluarga yang tidak sehat. Contoh : orangtua
yang tidak pecus dalam mendidik anak, orang tua yang anti sosial seperti
pengedar narkoba/perampok, keluarga yang tidak akur dan bermasalah, keluarga
yang tidak utuh. Dan stres berat. Contoh : frustasi, merasa tidak di
perhatikan, dll
b.
Penyebab perilaku abnormal menurut tahap fungsinya.
Berdasarkan
tahapnya, penyebab abnormalitas antara lain adalah penyebab Primer
(Primary Cause), penyebab primer adalah kondisi yang tanpa kehadirannya, maka
suatu gangguan abnormal tidak akan muncul. Lalu penyebab yang menyiapkan (Predisposing
Cause), kondisi yang mendahului dan membuka jalan bagi kemungkinan terjadinya
gangguan tertentu dalam kondisi – kondisi tertentu di masa mendatang. Lanjut penyebab
pencetus (Preciptating Cause), penyebab pencetus adalah setiap kondisi yang
tak tertahankan bagi individu dan mencetuskan gangguan. Dilanjutkan oleh penyebab
yang menguatkan (Reinforcing Cause), kondisi yang cenderung mempertahankan
atau memperteguh tingkah laku maladaptif yang sudah terjadi. Dan yang terakhir
adalah sirkulasi faktor-faktor penyebab tadi. Dalam kenyataan, suatu
gangguan perilaku jarang disebabkan oleh satu penyebab tunggal. Serangkaian
faktor penyebab yang kompleks, bukan sebagai hubungan sebab akibat sederhana
melainkan saling mempengaruhi sebagai lingkaran setan, sering menadi sumber
penyebab sebagai abnormalitas.
c.
Penyebab perilaku abnormal menurut sumber asalnya.
1.
Faktor
Biologis, adalah berbagai keadaan biologis atau jasmani yang dapat menghambat
perkembangan ataupun fungsi sang pribadi dalam kehidupan sehari – hari seperti
kelainan gen, kurang gizi, penyakit dsb. Pengaruh – pengaruh faktor biologis
lazimnya bersifa menyeluruh. Artinya mempengaruhi seluruh aspek tingkah laku,
mulai dari kecerdasan sampai daya tahan terhadap stress.Ini dapat dihubungkan
kewarisan genetis atau gangguan fungsi fisik, menurut Dr. Tobin komponen rutin
dalam setiap evaluasi penilaian sampai sejauh mana masalah yang kelihatannya
disebabkan secara emosiobnal dapat dijelaskan dalm kerangka determinal
biologis.
2.
Faktor
Psikologis, adalah gangguan yang umumnya muncul sebagai akibat pengalaman gaya
hidup yang bermasalah. Pengalaman hidup tersebut bersifat interpersonal
kejadian-kejadian yang terjadi karena interaksi dengan orang lain. Namun, orang
juga memiliki pengalaman intra psikis, pengalaman yang terjadi di dalam fikiran
dan perasaan. Masaalah-masalah emosional dapat mubncul dari persepsi yang
terdistorsi dan cara berfikir yang salah.
3.
Faktor Sosio
Kultural, istilah ini mengacu pada berbagai lingkaran pengaruh sosial jalan
hidup seseorang. Abnormalitas dapat pula disebabkan oleh kejadian-kejadian pada
salah satu atau keseluruhan konteks sosial tersebut.
4.
Faktor –
faktor psikososial. Hal ini sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
2.
Penyebab Keadaan ‘Abnormal’ Menurut Islam.
Penyebab
perilaku merusak, di sini kami mengutip dari Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya
‘ulumuddin, beliau meyebutkan beberapa kategori yang termasuk prilaku merusak (
al-muhlikat) yang mengakibatkan keadaan ‘sakit’ atau psikopatologi, yaitu:
a.
Bahaya
syahwat perut dan kelamin ( seperti memakan makanan syubhat atau haram, atau
hubungan seks yang dilarang),
b.
Bahaya mulut
( seperti mengolok-olok, debat yang tidak berarti, dusta, adu domba, dan menceritakan
keelekan orang lain).
c.
Bahaya
marah, iri dan dengki
d.
Bahaya cinta
dunia.
e.
Bahaya cinta
harta dan pelit,Bahaya angkuh dan pamer.
f.
Bahaya
sombong dan membanggakan diri.
g.
Bahaya
menipu.
E.
Faktor Yang Mempengaruhi Abnormalitas
1.
Faktor-faktor
biologis
Dalam tiga
studi adopsi berskala besar di Swedia, Denmark, dan Amerika Serikat,
mengindikasikan bahwa perilaku kriminal dan agresif dipengaruhi oleh faktor
genetik dan lingkungan dimana faktor lingkungan pengaruhnya sedikit lebih
besar. Beberapa sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orangtua
kepada anaknya. Dari studi terhadap orang kembar mengindikasikan bahwa perilaku
agresif (kejam terhadap hewan, berkelahi, merusak kepemilikan) jelas
diturunkan, sedangkan perilaku kenakalan lainnya (mencuri, lari dari rumah,
membolos sekolah) kemungkinan tidak demikian. Dalam studi terhadap 10 pasangan
kembar, angka kriminalitas pada saat dewasa mencapai 50% untuk kembar
monozigot, dan 20% untuk kembar dizigot. Sebaliknya, tujuh penelitian pada anak
dengan perilaku antisosial pada remaja menunjukkan angka yang tinggi, namun
seimbang antara kembar monozigot dan dizigot.
Kelemahan
neurologis, tercakup dalam profil masa kanak-kanak dari anak-anak yang
mengalami gangguan tingkah laku. Kelemahan tersebut termasuk keterampilan
verbal yang rendah, masalah dalam fungsi pelaksanaan (kemampuan mengantisipasi,
merencanakan, menggunakan pengendalian diri, dan menyelesaikan masalah) dan
masalah memori. Telah lama diketahui bahwa gangguan otak seperti trauma kepala,
ensefalitis, neoplasma, dan lain-lain dapat mengakibatkan perubahan
kepribadian. Anak dengan sindroma otak organik ini mungkin menunjukkan
hiperkinesa, kegelisahan, kecenderungan untuk merusak dan kekejaman
2.
Faktor-faktor
psikologis
Teori
pembelajaran yang melibatkan modelling dan pengondisian operant memberikan
penjelasan yang bermanfaat mengenai perkembangan dan berlanjutnya masalah
tingkah laku. Anak-anak dapat mempelajari agresivitas orang tua yang
berperilaku agresif. Anak juga dapat meniriu tindakan agresif dari berbagai
sumber lain seperti televisi. Karena agresi merupakan cara mencapai tujuan yang
efektif, meskipun tidak menyenangkan, kemungkinan hal tersebut dikuatkan. Oleh
karena itu setelah ditiru, tindakan agresif kemungkinan akan dipertahankan. Berbagai
karakteristik pola asuh seperti disiplin keras dan tidak konsisten dan
kurangnya pengawasan secara konsisten dihubungkan dengan perilaku antisosial
pada anak-anak.
3.
Pengaruh
Lingkungan
a.
Orangtua:
sikap orangtua terhadap anak mereka merupakan faktor yang sangat penting bagi
kepribadian anak itu. Perkawinan yang tidak bahagia atau perceraian dapat
menimbulkan kebingungan pada anak. Bila orangtua tidak rukun, maka sering
mereka tidak konsekuen dalam mengatur kedisiplinan dan sering mereka bertengkar
di depan anak. Sebaliknya, disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat
menimbulkan frustasi yang hebat. Kepribadian orangtua sendiri juga sangat
penting.
b.
Saudara-saudara:
rasa iri hati terhadap saudara adalah normal, biasanya lebih nyata pada anak
pertama dan lebih besar antara anak-anak dengan jenis kelamin yang sama.
Perasaan ini akan bertambah keras bila orangtua memperlakukan anak-anak tidak
sama. Untuk menarik perhatian dan simpati orangtuanya, anak-anak tersebut bisa
menunjukkan perilaku yang agresif atau negativistik.
c.
Orang-orang
lain di dalam rumah, seperti nenek, saudara orangtua atau peayan, juga dapat
memengaruhi perkembangan kepribadian anak.
d.
Teman-teman
seusia. Penelitian mengenai pengaruh teman seusia terhadap agresi dan
antisocial anak-anak memfokuskan pada dua bidang yaitu Penerimaan atau
penolakan dari teman-teman seusia. Penolakan menunjukkan hubungan yang kausal
dengan perilaku agresif, bahkan dengan tindakan pengendalian perilaku agresif
yang terdahulu (Coie & Dodge, 1998), dan Afiliasi dengan teman-teman seusia
yang berperilaku menyimpang. Pergaulan dengan teman seusia yang nakal juga
dapat meningkatkan kemungkinan perilaku nakal pada anak (Capaldi &
Patterson, 1994)
4.
Faktor-faktor
sosiologis
Tingkat
pengangguran tinggi, fasilitas pendidikan yang rendah, kehidupan keluarga yang
terganggu, dan subkultur yang menganggap perilaku kriminal sebagai suatu hal
yang dapat diterima terungkap sebagai faktor-faktor yang berkontribusi (Lahey
dkk, 1999; Loeber & Farrington, 1998). Kombinasi perilaku antisosial anak
yang timbul di usia dini dan rendahnya status sosioekonomi keluarga
memprediksikan terjadinya penangkapan di usia muda karena tindakan criminal
(Patterson, Crosby, & Vuchinich, 1992).
Gangguan
perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan sosio-ekonomi
tinggi atau rendah. Hal ini mungkin terjadi karena orangtua mereka terlalu
sibuk dengan kegiatan sosial (pada kalangan atas) atau sibuk dengan mencari
nafkah (pada kalangan bawah) sehingga lupa menyediakan waktu untuk
berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka.
F.
Beberapa Keadaan Yang Bisa Dikatakan Abnormal
Keadaan
abnormal, terutama dalam hal statistik (dan lain-lain), pada umumnya bisa
dibagi menjadi 2, yakni keadaan yang baik atau positif, dan keadaan yang kurang
baik dan mengganggu , yaitu gangguan yang bersifat negatif.
1.
Positif
a.
Fisik (Awet muda ‘abadi’ pada kulit manusia)
Mari kita ambil
keadaan abnormal, contoh pada kulit manusia. Sejarah menunjukkan para raja dan
para ratu, emperor dan kaisar yang mencoba mencari rahasia hidup abadi, mereka
gagal. Emperor chin dari china menyuruh putra mahkotanya untuk mencari rahasia
hidup abadi dengan perintah “jika kamu belum menemukan rahasia hidup abadi,
jangan kembali!”. Dan yang dia temukan adalah tanah yang sekarang disebut dengan
Jepang dan korea. Kita telah punya sejarah yang panjang tentang orang – orang
yang mencoba mencari rahasia awet muda, dan tidak sukses sama sekali. Contoh
dalam bible adalah legenda gelgemis, dia memiliki misi untuk mencari rahasia
kehidupan abadi, yang mana mungkin merupakan cerita paling kuno tentang tema
pencarian ini.
Sekarang kita
punya 2 jenis kehidupan awet muda, awet muda secara digital dan awet muda
secara tubuh genetic dan biologis. Awet muda secara digital kita telah
sedikit mencapainya, ini adalah tujuan yang mungkin dicapai, dan itu adalah
untuk mendigitalkan, seluruh kehidupan. Suatu hari nanti saat anda pergi ke
perpustakaan, dari pada anda mencari buku tentang Soekarno, anda akan
‘bertemu’, dengan Soekarno. Anda akan bertemu image hologram dari Soekarno yang
mana telah memiliki data tentang segala isi fikirannya, semua ingatan, impian,
pidato, informasi dan lain – lain tentang Soekarno. Bukan tidak mungkin di masa
depan, di perpustakaan anda akan bertemu dengan ‘anda’, karena semua isi fikiran,
ingatan dan mimpi anda, telah didigitalkan.
Coba fikirkan
tentang transaksi lewat kartu kredit, saya bisa melihat data anda di server,
dan tahu, anda belanja apa saja, makanan apa yang anda sukai, anda bertemu
dengan lawan bisnis yang bagaimana dan seterusnya. Bagaimana bila saya punya
sebuah totalitas, totalitas seluruh data ingatan anda? Semua kenangan, semua
perjalanan anda, semua emosi dan lain lain. Selama data ini belum dihapus, bisa
dibilang, anda akan “ada” selamanya.
Awet
muda yang satu lagi adalah awet
muda secara biologis dan genetics. Kita punya artificual intelegen
sistem yang mana mampu untuk mengscan data yang sangat banyak, dan mampu
melihat polanya. Jadi yang perlu dilakukan, kita akan mengambil G-nome dari
jutaan orang tua, lalu mengambil G-nome dari jutaan anak muda, jalankan data
ini di sistem AI, dan akhirnya kita akan tahu polanya, kita akan tahu “dimana
bedanya”, error apa yang ada dalam cel orang orang tua, bagian cel mana yang
mengontrol proses penuaan.
Untuk
contoh bayangkan sebuah mobil. Apakah yang menjadi sebab untuk mengatakan mobil
itu sudah tua? Well, banyak hal untuk menjawabnya. Kebanyakan penuaan mobil
berada pada mesinnya, mesin engine. Disitulah dimana penggerak roda, disitulah
proses combustion dan oksidasi dari bahan bakar yang membuat roda bergerak,
disitulah semua aksi berjalan. Lalu di dalam cells, dimanakah mesin engine dari
sel? Jawabannya adalah Mitokondria. Lalu dimanakah letak pksidasi, entropi, di
dalam sells? Letaknya, adalah Mitokondria. So binggo, kita sekarang tahu banyak
atau sedikit, kemana kita harus mencari kesalahan atau error pada sells orang
orang yang mengalami penuaan. Karena itu adalah makna dari penuaan, penuaan
adalah bangunan sistem sell yang error, genetic eror, biologic error, error,
entropy, itulah penuaan.
Kita
juga punya petunjuk lain, pada Telomerace contohnya dapat “menghentikan jam”.
Kita punya “jam” di dalam sells kita yang disebut Telomer, dia akan semakin
memendek dan memendek masa hidupnya setelah beberapa kali memperbarui diri,
setelah sekian lama, dia tidak akan tidak bisa merangkul kromosom dalam sells,
dan sel akan tidak terpenuhi kebutuhannya, dan akhirnya 1 cell anda mati. Itu
adalah jam biologis.
Sell
kulit untuk contoh, bereproduksi sekitar 60 kali, 60 kali memperbarui diri, itu
adalah perkiraan batas untuk sel kulit manusia. Namun di universitas
kalifornia, mereka mengambil sel ini, dan membuatnya terus memperbarui diri.
Jadi mereka mengambil sel ini, ditambahkan dengan Telomerace, dan akhirnya jam
biologis pada sel berhenti. Sel ini singkatnya akan terus bereproduksi,
selamanya.
Kemudian
apa bahayanya? Ya tentu ada bahayanya. Bahayanya adalah bahwa sell kanker, juga
menggunakan Telomerace untuk membuat mereka tidak pernah mati. Sel kanker bisa
dikatakan terus hidup, itulah mengapa kanker membunuh manusia. Kenapa kanker
sangat bahaya? Apa karena dia beracun, apa karena makan sell lain? Atau karena
dia memancarkan radiasi virus, tidak. Mereka, secara simpel adalah, hidup
selamanya. Dan mereka terus membelah diri semakin banyak menjadi tumor, dan
tumor, membunuh manusia. Intinya, sel kanker memakai sistem Telomerace untuk
membuatnya terus hidup, dan mungkin kita juga bisa memakai sistem Telomerace
ini untuk sell tubuh lain, untuk mencegah penuaan dan menghentikan jam biologis
sel tubuh kita.
Solusi
untuk masalah ini, ketika anda mandi, kemudian meniup cermin di kamar mandi,
akan ada embun di kaca anda. Disitulah DNA anda menempel. Dengan mengecek DNA
tersebut, akan diketahui apakah anda memiliki sel kanker di tubuh anda. Jika
ada, akan sangat baik jika cepat ditangani, tapi tidak perlu buru – buru,
mereka masih sebesar DNA. Ketika orang sudah merasakan kanker menonjol, itulah
saat yang sudah terlambat, operasi sangat diperlukan secepatnya, namun bila
masih sebesar DNA, tidak perlu buru – buru dan penanganannya lebih mudah
dilakukan.
Semua
masalah sudah memiliki solusi, kita sudah tau kemana harus melangkah. Ini akan
sangat baik bila dilakukan. Yang kurang hanyalah biaya dan peralatan yang belum
mumpuni. Namun menurut saintist michio kaku, ini hanya akan menjadi masalah
waktu. Namun tampaknya penemuan ini bukan untuk generasi kita. Seandainya anak – anak kita, atau generasi
cucu kita telah mendapatkan pengetahuan ini dam memakainya dalam kehidupan,
mungkin bisa dikatakan, kita adalah generasi terakhir, yang menjadi tua. Karena
generasi setelah kita, akan berhenti mengalami penuaan di usia yang mereka
inginkan.
b.
Mental (Asperger’s Syndrom)
Ada beberapa kenyataan bahwa beberapa individu mungkin menderita
sesuatu yang disebut Asperger Syndrome, yang mana merupakan bahasa lembut dari
Autism. Orang-orang ini sangat bingung ketika berada dalam interaksi sosial,
mereka tidak mampu melihat mata anda misal, namun mereka punya kemampuan mental
dan kemampuan matematic yang sangat fantastik.
Kami memberi contoh misal, bahwa Issac Newton menderita Aspergers.
Seorang saintis terbesar sepanjang masa adalah orang yang sangat aneh. Dia
tidak punya teman untuk diajak bicara, dia tidak bisa dikatakan layak dalam
masalah interaksi berbicara. Dia adalah orang yang sangat aneh. Dia sangat
tidak pandai dalam percakapan, dia tidak bisa basa basi dengan anda, dia tidak
punya teman, teman wanita ataupun teman laki laki, kamu tidak akan bisa
mengajaknya untuk nongkrong, benar benar aneh dalam interaksi sosial, ini kami
sebut sebagai Aspergers Syndrome. Penemu dari mekanik, teori umum grafitasi,
Paul d Rack, penemu teori Quantum Field, keduanya kami kira, menderita
Aspergers Syndrom.
Asperger Syndrom adalah bahasa lembut dari Autism, dan di dalam
Autism, kita punya sesuatu yang kami sebut Savants, itu adalah orang yang
memiliki IQ sekitar 80, namun memiliki keahlian matematika dan musik yang
mengerikan. Ada beberapa orang disini yang mampu mendengarkan sebuah sympony
sekali, kemudian langsung memainkannya dengan ingatan melalui piano. Ada orang lain yang naik
helikopter, mengendarainya dan mengitari manhattan, lalu melihat seluruh bagian
pelabuhan newyork dan dari ingatannnya, dia menggambar seluruh pelabuhan. Jika
anda ingin melihat gambarannya, pergilah ke bandara JFK di Newyork, dan anda
akan melihatnya ketika menengok ke langit-langit.
Jadi, apa yang terjadi dengan orang-orang ini? Pertama sebagian
besar dari mereka memiliki luka di bagian temporal lobe bagian kiri. Ada orang
yang waktu kecil terkena peluru pada bagian temporal lobe sebelah kiri, yang
satu lagi dia berenang di kolam, dan terluka sangat parah pada temporal lobe
bagian kiri, orang-orang ini berubah secara mengesankan menjadi ahli matematic
sebagai akibatnya.
Kemudian bagaimana dengan otak mereka? Otak
dari Einstein sekarang masih bersama kita. Ketika Einstein meninggal, orang
yang mengotopsinya seorang pathologist, mencuri otaknya tanpa izin keluarga.
Bahkan ada acara tv dimana anda bisa melihat potongan dari otak Albert
Einstein. Pertama anda akan melihat bahwa otaknya sedikit berbeda, mungkin
tidak langsung kelihatan, namun anda bisa melihat coneksi antara prefontal
korteks dengan temporal lobe, koneksi yang ditekankan pada orang yang berfikir
secara abstrak, koneksinya menjadi tebal. Itulah perbedaan ini, berbeda dengan
perbedaan pada otak Albert Einstein. Pertanyaannya adalah, apakah hal ini yang
membuat ‘Einstein’? atau Einstein yang membuat perubahan di otaknya ini? Apakah
orang hebat dilahirkan atau dibuat? Hal ini belum diketahui, karena orang yang
berlatih berfikir ataupun berlatih matematika, mereka bisa menebalkan bagian
otaknya sendiri.
.Kemudian, kita
mencoba menscan otak orang orang ini, kita punya MRI scan sekarang. Kim peek,
yang meninggal tahun lalu, adalah basic dari film Rain Man. Kim peek mengingat
50.000 buah buku, dia bisa memberikan referensi tiap halaman, dan memberi tahu
anda tiap halaman dari 50.000 judul buku yang dia baca. Dan, ketika dia membaca
buku, dia membaca halaman sebelah kiri dan sebelah kanan, bersamaan. Cobalah jika
anda ingin membaca. Cobalah buka buku, dan membaca halaman kiri dan kanan,
bersamaan. Kami menscan otak dari kim peek. Otaknya sangat tidak biasa tentu,
koneksi antara lapisan otak kiri dan lapisan otak kanan, terpotong. Itulah yang
membuatnya bisa membaca 2 halaman secara bersamaan, dia bisa dibilang punya 2
fikiran, dalam 1 otak.
Saya
menginterview salah satu orang ini untuk sebuah videoshow, Daniel Tamenn, dia
mengingat PHI, (22/7), 3,14.... dia mengingat sekitar 15 ribu angka di belakang
koma. Itu membutuhkan sekitar 8 jam mengatakan “tiga koma satu empat satu
sembilan...” dan seterusnya, Dia terus seperti itu selama 8 jam. Lalu saya
menanyai Daniel bagaimana dia bisa seperti itu, bagaimana bisa mengingat 15.000
angka desimal. Dia bilang oh itu gampang, saya membayangkan warna yang berbeda
untuk tiap angka. Hmm itu membuat saya berfikir bagaimana bisa dia mengingat 15
ribu warna. Dan dia berkata dia benar benar tidak tahu.
Ini kami
menyebutnya sebagai identic memmory, kami menganalisa orang orang ini, dan kami
punya teori. Kami punya theori. Theorinya adalah bahwa setiap teksbook
mengatakan bahwa ingatan manusia, mengingat sesuatu, namun ingatan ini menipis
dan hilang seiring berjalannya waktu. Semua buku mengatakan itu. Sekarang,
mungkin kita tidak mempercayainya lagi. sebagian orang sekarang percaya bahwa
melupakan adalah proses biokemikal yang samngat kompleks. Jadi otak akan
mengingat, dan menghapus. Pada orang orang ini, bagian menghapus ingatan,
rusak. Dengan kata lain, mereka teah lupa, cara untuk lupa.
Ingatlah bahwa
semua teori tentang supergenius, tergantung pada proses mengingat, mereka
bilang bahwa orang orang ini memiliki daya ingat yang luar biasa, bukan, bukan
seperti itu. Kita sekarang percaya bahwa proses melupakan, orang orang ini
tidak menjalankannya. Artinya kita memilikinya. Kita memiliki kemampuan ini.
Kita secara genetic hampir sama dengan orang orang ini. Namun kita masih
memiliki kemampuan melupakan ini. Karena sebenarnya mungkin akan mengganggu
bila kuta memiliki kemampuan fotograpic memmory. Seorang wanita di los angles,
sebuat tv show menginterviewnya, dia melihat dengan cara membagi layar
penglihatan. Satu sisi penglihatan adalah penglihatan hari ini, dan satu sisi
yang lain adalah penglihatan 30 tahun lalu, Dimana dia mengingatnya detik demi
detik. Dan ini sangat mengganggu tentunya bagi dia.
Dari beberapa
pemaparan di atas, mengingatkan kami kepada salah satu imam besar umat islam
yakni Imam Syafi’i, beliau menurut riwayat, ketika berjalan melewati
orang-orang atau pasar misal, dia selalu menutup kedua telinga. Ini sangat aneh
sampai memanciong temannya bertanya. Temannya bertanya mengapa beliau melakukan
demikian, beliau menjawab bahwa jika dia tidak menutup telinga, maka dia akan
hafal semua perkataan orang-orang yang dia lewati. Ada pula riwayat yang
mengatakan bahwa beliau, ketika belajar, maka setiap membuka kitab, beliau
menutup halaman sebelah dengan kertas agar fokus kepada lembar yang dia baca.
Karena jika tidak demikian, maka kedua halaman secara langsung imam syafii akan
faham secara bersamaan.
Kita tahu bahwa
orang yang baik dalam matematika, brain scan sangat jelas menunjukkan bahwa
otak mereka sedikit berbeda dari orang biasa. Namun kita masih sangat awal,
untuk mengetahui bagaimana proses ini terjadi. Nanti malam, jangan pukul kepala
anda dengan palu di bagian temporal lobe sebelah kiri, kita belum tahu
bagaimana cara kerjanya, kita hanya tahu bahwa beberapa hal yang terjadi pada
orang2 ini karena luka pada temporal
lobe bagian kiri, mereka enath bagaimana bisa menjadi superjenius.
2.
Negatif
Ini
adalah kategori gangguan mental. Dilakukan menggunakan diagnostik atau analisa ilmiah,
kategori ini biasa disebut dengan “Diagnostic and Statistical Manual of Menal
Disorder” atau biasa disingkat dengan DSM. DSM ini dikeluarkan oleh WHO dan
merupakan versi ke 4. Menurut DSM versi IV, orang bisa dikatakan abnormal jika
setelah dites atau didiagnosa, mereka memiliki salah satu dari problem di bawah
ini. (pada tahun 2013, sebenarnya sudah muncul DSM versi V, namun terlihat
masih ada beberapa ketidakjelasan, karena itu di sini kami menggunakan versi
yang lebih tua) Problem-problem itu adalah :
1.
Gangguan yang biasanya didiagnosis pertama kali pada masa bayi,
masa anak anak atau masa remaja.
Termasuk retardasi mental, gangguan belajar, gangguan ketrampilan motorik,
gangguan perkembangan perfasiv, gangguan defisit atensi dan perilaku mengacau,
gangguan pemberian makan dan gangguan makan, dan penyimpangan lain dari
perkembangan normal.
2.
Delerium, Demensia, dan gangguan amnestik lain.Gangguan dimana fungsi otak diketahui mengalami gangguan, baik
secara permanen atau transien, mungkin akibat proses penuaan, trauma kepala,
penyakit degeneratif pada sistem syaraf (contoh : HIV, sifilis, alzheimer atau
pikun), atau ingesti subtansi toksik (contoh : keracunan timbal atau obat).
3.
Gangguan yang berhubungan dengan Zat.Termasuk pemakaian alkohol yang berlebihan, barbiturat,
amphetamine, cocaine, kafein, dan obat lain yang mengubah perilaku. Marijuana
dan tembakau juga dimasukkan dalam kategori ini, namun masih kontroversial.
4.
Skizofrenia dan gangguan psikotik lain. Sekelompok gangguan yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan
realita, gangguan jelas proses berfikir dan persepsi, dan juga perilaku yang
aneh. Pada suatu fase, waham dan halusinasi hampir selalu terjadi. Gangguan
delusional masuk dalam kategori ini.
5.
Gangguan mood. gangguan
mood normal, orang sering merasa terdepresi, merasa gembira secara abnormal,
atau berselang-seling antara periode elasi dan depresi. Termasuk di dalamnya
adalah gangguan bipolar.
6.
Gangguan kecemasan. Mencakup
gangguan di mana kecemasan merupakan gejala utama (gangguan kecemasan umum),
atau kecemasan yang bisa dihindari hanya ketika individu menghindari sesuatu
yang ditakuti (Fobia), atau mencoba menahan diri untuk melakukan ritual
tertentu atau memikirkan pikiran persisten (ganguan obsesif kompulsif). Di
dalamnya juga termasuk gangguan stress pasca traumatik.
7.
Gangguan somatoform. Gejala
gangguan adalah fisik, tetapi tidak dapat ditemukan penyebab organik, dan
faktor psikologis tampaknya berperan besar. Termasuk di sini adalah gangguan
somatisasi, gangguan konversi (contoh : wanita yang benci merawat bunya yang
sudah tua renta, wanita ini tiba-tiba mengalami kelumpuhan tangan) dan
hipokondriasis (preokupasi berlebihan dengan kesehatan dan merasa takut
berlebihan akan penyakit walaupun tidak ada alasan untuk ketakutan itu).
8.
Gangguan disosiatif.Perubahan
sementara fungsi kesadaran, ingatan atau identitas karena masalah emosional.
Termasuk adalah amnesia disosiatif (individu tidak dapat mengingat segala
sesuatu pengalaman hidupnya setelah suatu pengalaman traumatik) dan gangguan
kepribadian (dua atau lebih sistem kepribadian yang terpisah ada di dalam
individu yang sama, seperti penderita epilepsi yang tidak kuas mengontrol tubuh
kiri dan kana, dokter kadang harus memotong penghubung otak bagian kiri dan
kanan, dan saat itulah dua kepribadian terbentuk dalam satu otak.).
9.
Gangguan seksual atau identitas jenis. Mencakup masalah gangguan gairah seksual, gangguan perangsangan
seksual, gangguan orgasmik, gangguan nyeri seksual, parafilia (ekshibisionisme,
fetishisme, pedhofilia, masokisme seksual), gangguan identitas jenis (misalnya
transeksualisme).
10.
Gangguan makan. Mencakup
anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
11.
Gangguan tidur. Mencakup
insomnia kronis, hipersomnia, apnea tidur, tidur berjalan dan narkolepsi.
12.
Gangguan pengendalian impuls. Mencakup gangguan eksplosif intermiten, kleptomania (mencuri
kompulsif benda-benda yang tidak dibutuhkan untuk pemakaian pribadi atau nilai
ekonominya), berjudi patologis dan piromania (menimbulkan kebakaran untuk
kesenangan semata atau menghilangkan ketegangan, kadang muncul istilah “kalo
mau rame bakar aja”).
13.
Gangguan kepribadian.Pola
perilaku maladaptif yang berlangsung lama yang merupakan cara tidak dewasa dan
tidak tepat untuk menghadapi stress atau memecahkan masalah. Ganggan
kepribadian antisosial dan gangguan kepribadian narsistik adalah dua contohnya.
14.
Gangguan buatan.Gejala
fisik atau psikologis yang ditimbulkan secara buatan. Berbeda dari malingering
(berpura-pura) dimana tidak ada tujuan yang jelas, seperti ketidakmampuan
membayar tagihan atau menghindari kegiatan wajib militer. Bentuk yang paling
banyak diteliti dinamakan sindroma munchausen, yakni kesenangan individu akan
presentasi gejaa fisik buatan menyebabkan individu itu sering dirawat di rumah
sakit.
15.
Kondisi lain yang mungkin akan menjadi perhatian klinis.Kategori ini mencakup banyak masalah yang menyebabkan orang mencari
bantuan, seperti gangguan pergerakan akibat medikasi, masalah rasional
(perkawinan, masalah orang tua - anak), penyiksaan fisik dan seksual,
penelantaran, berpura-pura (melingering), perilaku antisosial atau masalah
pekerjaan.
G.
Ringkasan dan Tabel-tabel
1.
Tabel Normal, Abnormal dan Patologis
Normal (Sehat)
|
Sesuai atau tidak menyimpang dengan kategori umum
|
Abnormal (Tidak Sehat)
|
Tidak sesuai dengan kategori umum
|
Patologis (Sakit)
|
Dari sudut pandang medis, terlihat keadaan sakit, menyimpang atau
mengalami kerusakan
|
2.
Tabel Karakteristik Perilaku Abnormal
Karakteristik Abnormal
|
|
·
Perilaku tidak biasa
·
Melanggar norma sosial
·
Persepsi atau interpretasi yang salah
·
Berada dalam stress personal yang signifikan
·
Perilaku maladaptif
·
Perilaku berbahaya
(Nevid,
Rathus & Greene, 2008)
|
·
Jarang terjadi
·
Bertentangan dengan nilai / norma kelompok
·
Menimbulkan stress pribadi
·
Menunjukkan disability atau disfungsi
·
Tidak diharapkan
(David &
Naele, 2004)
|
3.
Tabel Contoh Ringan
MANUSIA
|
NORMAL
|
ABNORMAL
|
LAPAR
|
Makan
|
Update Status
|
NGANTUK
|
Tidur
|
Update status
|
DI TOILET
|
Mandi, pipis, BAB
|
FOTO
|
DI BIOSKOP
|
Nonton
|
Foto Tiket
|
JOMBLO
|
Doa cepat laku
|
Doa minta hujan
|
PAS FOTO
|
Badan tegak
|
Mulut monyong
|
4.
Tabel Perspektif Tentang Abnormal
Perspektif Historis
|
·
Perilaku abnormal = kerasukan
|
Perspektif Kontemporer
|
·
Biologis
·
Sosiokultural
·
Psikologis
·
Biopsikososial
|
Perspektif Islam
|
·
Psikopatologi = penyakit hati
·
Hilangnya kesucian qolbu
·
Bersumber dari dosa
|
5.
Tabel Abnormal Dilihat Dari Aspek Biologis dan Psikologis
Perspektif Biologis
|
Perspektif Psikologis
|
·
Adanya tingkat abnormal akan biokemis dalam sistem syaraf
·
Adanya simptom badaniah (tidur, nafsu makan dan energi)
·
Gangguan struktur dan fungsi otak
|
·
Persepsi yang keliru
·
Fungsi kognitif yang menyimpang
·
Emosi yang terganggu
·
Distress (kesedihan)
·
Perilaku maladaptif
|
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi abnormal adalah ilmu jiwa
yang mempelajari tentang tingkah laku atau perilaku maladatif seseorang. Jika
seseorang mengalami psikologi yang abnormal maka orang tersebut akan cenderung
memperlihatkan perilaku-perilaku yang abnormal sehingga akan orang tersebut
melakukan penyimpangan-penyimpangan perilaku dalam kehidupannya.
Untuk
menangani penyimpangan-penyimpangan, maka dilakukan berbagai pendekatan, yang
lebih berfokus pada pendekatan biologis yang memberikan terapi-terapi obat dan
pendekatan psikologis yang memfokuskan pada terapi konseling keseorang
psikolog, psikiater dan para pekerja kesehatan lainnya untuk meningkatkan
kesejahteraan serta ketenangan kehidupan perasaan penderita gangguan-gangguan
psikologi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Rita, Edward – Richard – Daryl, Pengantar Psikologi Jilid Dua.
Tanggerang: Interkasara Publisher, 2010 M.
2.
Barlow, Mark. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007 M.
3.
Rosenberg, Stephen. Abnormal Psycholog. Havard University:
Worth Publisher, first printing 2010 M.
4.
American Psichiatric Assosiation Publishing. DSM 5 Update 2015 –
PDF.
5.
http://googleweblight.com/e?u=http://adistyputrianggadewi.blogspot.com/2016/03/makalah-psikologi-abnormal.html%3Fm%3D1&hl=en-ID&late=1&rqid=47q2W9HYLsSWjAGJjrXYDw (1 Oktober 2018).
6.
http://googleweblight.com/e?u=http://choirunissa22.blogspot.com/2014/12/makalah-gangguan-perilakuabnormal.html%3Fm%3D1&hl=en-ID&late=1&rqid=SLu2W_vkINfBjAG23a7QBQ (1 Oktober 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar