Jumat, 26 April 2019

Makalah - Abnormalitas


Makalah Psikologi - Abnormalitas

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Di dalam psikologi, mencakup masalah psikologi umum dan psikologi khusus, dan di dalam psikologi khusus terdapat sebuah pembahasan yang sangat penting yakni abnormalitas. Tema abnormalitas ini sangat penting karena bisa dibilang merupakan tema yang paling banyak bersentuhan dengan orang-orang yang membutuhkan perawatan atau penanganan secara psikologis.
Di dalam makalah ini, kami akan mencoba menjelaskan tema abnormalitas sebaik yang kami bisa, namun hanya bersifat mengenalkan secara singat. Oleh karena itu, pembahasan di makalah ini walau bersifat menyeluruh, juga tidak menjurus langsung kepada suatu masalah tertentu seperti misalnya masalah gangguan mental dan lain-lain. Pengenalan secara totalitas tampaknya lebih diperlukan sebelum menginjak kepada pembahasan yang detail dan terperinci.

Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tigas dalam mata kuliah “Psikologi Umum”, juga diharapkan bisa menjadi batu loncatan awal untuk memahami ilmu psikologi yang sangat luas cangkupannya. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami sambut dengan pintu dan tangan terbuka, demi kebaikan kami dan para pembaca. Semoga Allah meridhoi makalah sederhana ini dan kita semua mendapat manfaat dari tulisan yang berjududl “Abnormalitas” ini.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah abnormalitas?
2.      Apa pengertian abnormalitas menrut umum dan menurut islam?
3.      Apa pengertian normal?
4.      Apa penyebab perilaku abnormal?
5.      Faktor apa saja yang mempengaruhi abnormal?
6.      Keadaan yang bagaimana agar bisa dikatakan abnormal?
C.    TUJUAN
Tujuan dibuat makalah ini adalah menjawab segala pertanyaan yang ada pada rumusan masalah di atas.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Psikologi Abnormal (Psikopatologi)
1.      Masa Awal, Demonology
·         Demonology merupakan suatu doktrin yang menyebutkan bahwa perilaku abnormal seseorang disebabkan oleh pengaruh roh jahat atau kekuatan setan. Masyarakat saat itu meyakini bahwa kekuatan roh atau setan dapat merasuk ke dalam tubuh seseorang dan mengontrol pikiran serta tubuh orang tersebut.
·         Demonology ditemukan dalam budaya Cina, Mesir dan Yunani.
·         Para pemuka agama pada masa itu melakukan suatu upacara untuk mengeluarkan pengaruh roh jahat dari tubuh seseorang. Mereka menggunakan nyanyian mantra atau siksaan terhadap objek tertentu, bisa binatang atau manusia. Metode tersebut dinamakan exorcism.
2.      Masa Roma dan Yunani Kuno.
·         Abad 5 SM, Hippocrates (Bapak Kedokteran; penemu ilmu medis modern) memisahkan ilmu medis dari agama, magic dan takhyul. Ia menolak keyakinan yang berkembang pada masa Yunani itu bahwa Tuhan (dewa) mengirimkan penyakit fisik dan gangguan mental sebagai bentuk hukuman.
·         Hippocrates menjelaskan tentang pentingnya otak dalam mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi manusia. Menurutnya, otak adalah pusat kesadaran, pusat intelektual dan emosi. Sehingga jika cara berpikir dan perilaku seseorang menyimpang atau terganggu berarti ada suatu masalah pada otaknya (otaknya terganggu).
·         Hippocrates merupakan pelopor somatogenesissuatu ide yang menyebutkan bahwa kondisi soma (tubuh) mempengaruhi pikiran dan perilaku individu. Jika soma (tubuh) seseorang terganggu, maka pikiran dan perilakunya juga akan terganggu. Kebalikannya, yaitu psychogenesis – suatu keyakinan bahwa segala sesuatu tergantung kepada kondisi psikis individu.
·         Hippocrates mengklasifikasikan gangguan mental ke dalam tiga kategori yaitu mania, melancholia dan phrentis (demam otak).  Ia yang lebih percaya pada hal-hal yang bersifat natural daripada supranatural percaya bahwa suatu pola hidup tertentu akan mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh.
·         Selain Hippocrates, ada juga dokter dari Roma yang mencoba memberikan penjelasan naturalistik tentang gangguan psikotik. Mereka adalah Asclepiades dan Galen. Disamping itu, keduanya mendukung perlakuan yang lebih manusiawi dan perawatan di rumah sakit bagi para penderita gangguan mental.
3.      Jaman Kegelapan (The Dark Ages) dan kembalinya demonology
·         Kematian Galen (130 – 200 M), sebagai dokter terakhir pada masa klasik Yunani menandai dimulainya Jaman Kegelapan bagi dunia medis dan bagi perawatan serta studi tentang perilaku abnormal. Setelah runtuhnya Roma dan Yunani, peradaban manusia mengalami kemunduran.
·         Pada Jaman Pertengahan dan Renaissance (400 – 1500 M), kalangan gereja dan Kristen meluaskan pengaruhnya melalui dunia pendidikan dan misionaris agama menggantikan budaya klasik kala itu. Termasuk dalam hal menangani penderita gangguan mental. Saat itu gangguan mental kembali dihubungkan dengan pengaruh spiritual dan supranatural.
·         Para pastur menangani penderita gangguan mental dengan berdoa atau menyentuhnya dengan menggunakan benda-benda yang dianggap keramat atau juga memberinya ramuan yang harus diminum pada saat fase bulan mulai mengecil. Sedangkan keluarga penderita percaya dan membawanya ke pastur karena takut dan mempunyai takhyul bahwa penderita terkena pengaruh setan.
·         Penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Mereka dianggap bersekutu dengan setan dan menentang Tuhan.
·         Tahun 1484, Pope Innocent VIII meminta kepada para pendeta di Eropa untuk mencari para tukang sihir. Kemudian dua tahun kemudian setelah dia mengirim dua pendeta ke Jerman, akhirnya dikeluarkan buku petunjuk yang diberi nama Malleus Maleficarum untuk melakukan perburuan tukang sihir (witch hunts).
·         Buku ini berisi tentang berbagai tanda untuk mendeteksi tukang sihir seperti bercak merah atau daerah rawan pada kulit tukang sihir. Bercak tersebut menurut buku panduan itu, diduga  dibuat oleh setan dengan cakarnya sebagai tanda perjanjian antara tukang sihir itu dengan setan.
·         Para tukang sihir yang tertangkap dan tidak mengaku akan disiksa dan dipenjara seumur hidup bahkan sampai menjalani eksekusi mati.
·         Witch hunting mulai mereda pada abad 17 dan 18. Di Spanyol pada tahun 1610, berbagai tuduhan terhadap tukang sihir yang ditangkap dinyatakan batal. Tuduhan tersebut harus disertai dengan bukti-bukti yang independen, tidak dibenarkan adanya penyiksaan serta barang-barang milik tukang sihir tersebut tidak akan disita.
·         Di Swedia, pada tahun 1649, Queen Christina memerintahkan untuk membebaskan semua tukang sihir kecuali mereka yang benar-benar terbukti melakukan pembunuhan.
·         Di Perancis, tahun 1682, Raja Louis XIV mengeluarkan dekrit tentang pembebasan tukang sihir.
·         Eksekusi terakhir terhadap tukang sihir dilakukan di Swiss pada tahun 1782.
·         Sampai akhir Jaman Pertengahan, semua penderita gangguan mental dianggap sebagai tukang sihir. Dalam pengakuannya beberapa dari mereka mengaku mempunyai hubungan dengan setan, melakukan hubungan seksual dan sering berkumpul dengan kelompok roh atau setan. Hal itu dalam pandangan abnormal diinterpretasi mungkin para tukang sihir tersebut mengalami halusinasi atau delusi dan beberapa dari mereka didiagnosis mempunyai gangguan psikosis.
4.      Pembangunan Asylums selama Renaissance (Abad Pencerahan)
·         Pada abad 15 dan 16, di Eropa mulai dilakukan pemisahan dengan serius antara penderita gangguan mental dari kehidupan sosialnya. Disana dibangun suatu tempat penampungan yang disebut Asylums. Di asylums itu ditampung dan dirawat penderita gangguan mental dan para gelandangan. Mereka dibiarkan untuk tetap bekerja dan tidak diberi suatu aturan hidup yang jelas.
·         Tahun 1547, Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (kemudian terkenal dengan nama Bedlam), sebagai rumah sakit pasien gangguan mental. Kondisi di Bedlam saat itu cukup menyedihkan dimana disana suasananya sangat bising dan membingungkan serta kemudian Bedlam berkembang menjadi hiburan masyarakat untuk mencela dan menonton tingkah laku orang sakit jiwa tersebut. Bedlam sendiri kemudian menyediakan tiket untuk dijual kepada masyarakat.
·         Tokoh paling berpengaruh dalam renaissance adalah De medicci, dialah yang mengasuh (guru) dari Michaelangelo, Brunolesky, Battochelli. Leonardo Da vinci dan Galileo Galilei.
5.      Gerakan Reformasi : the insane as sick
·         Konsep baru tentang gangguan dan penyakit mental muncul dalam Revolusi Amerika dan Perancis sebagai bagian dari proses pencerahan (renaisans) bidang rasionalisme, humanisme dan demokrasi politik. Orang gila (insane) kemudian dianggap sebagai orang sakit.
·         Tokoh di Eropa kemudian ikut menyuarakan hal itu. Misalnya Chiarugi di Italia dan Muller di Jerman menyuarakan tentang treatment rumah sakit yang lebih humanis. Tetapi perwujudan konsep baru dalam bidang ini dipelopori oleh Phillipe Pinel (1745 – 1826).
·         Pinel kemudian memulai pekerjaannya dari asylums di Paris yang bernama La Bicetre. Pinel merupakan figur yang mempelopori gerakan treatment yang lebih humanis (manusiawi) terhadap penderita gangguan mental. Ia membebaskan pasien di La Bicetre dari ikatan rantai dan pasung kemudian memperlakukannya sebagai seorang yang sakit dan tidak diperlakukan seperti seekor hewan sebagaimana dilakukan di La Bicetre.
·         Beberapa pasien yang awalnya tidak terawat kemudian dapat terlihat lebih tenang. Mereka juga bebas berjalan-jalan di rumah sakit tanpa ada kecenderungan untuk menyakiti orang lain. Selain itu, di ruangan mereka di bawah tanah, dipasang penerangan dan sistem peredaran udara (ventilasi). Setelah beberapa tahun menjalani perawatan yang lebih manusiawi, beberapa pasien dapat pulih kembali dan keluar dari La Bicetre.
·         Pinel berpendapat bahwa rumah sakit seharusnya merupakan tempat untuk treatment bukan untuk mengurung. Menurutnya, pasien gangguan mental pada dasarnya adalah orang normal yang selayaknya didekati dengan perasaan iba, memahami mereka serta diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai individu. Pinel juga menentang adanya hukuman dan pengusiran bagi para penderita gangguan mental. Pinel kemudian juga mengajukan studi ilmiah dan kategorisasi penyakit mental, melakukan pencatatan kasus, riwayat hidup dan studi terhadap metode treatment. Ia kemudian menyebutkan bahwa beberapa kondisi psikosis mungkin merupakan faktor psikogenesis.
·         Semangat Pinel diteruskan oleh British Quakers yang membangun ‘asylums for the insane’ yang pada waktu itu berkonotasi sebagai tempat pengungsian dan tempat istirahat.  Pada awal abad 19, rumah sakit di Amerika dan Inggris menekankan ‘moral treatment’ untuk memulihkan kesehatan mental melalui inspirasi spiritual, studi dan perhatian yang penuh kebajikan (benevolent care).
·         Pertengahan abad 20, perhatian diarahkan dalam pengembangan ‘therapeutic millieus’ dan merubah rumah sakit dari custodial (model tahanan) menjadi therapeutic agency. Tetapi terjadi kemunduran dalam masalah perawatan dalam rumah sakit pada keadaan dehumanisasi seperti yang ditentang Pinel. Kondisi yang buruk tersebut diungkap oleh Dorothy Dix dan Clifford Beers pada awal abad 20 dan oleh Deutcsh (1949) yang menunjukkan bagaimana masyarakat menolak orang sakit jiwa dan memperlakukan orang sakit jiwa secara tidak layak. Pada berbagai rumah sakit pemerintah, ‘Bedlam’ terus hidup hingga sekarang. Demikian juga pandangan masyarakat yang walaupun secara eksplisit mengatakan ‘insane as sick’ tapi seringkali perlakuan yang ditampakkan justru menunjukkan ‘insane as subhuman / possessed (kesurupan)’.
B.     Pengertian Abnormal
1.      Pengertian Abnormal Secara Umum
Sebelum bisa mendefinisikan abnormal, tentu haruslah tahu apa yang dimaksud dengan normal, tidak ada kesepakatan umum bagaimana manusia mengkategorikan normal dengan abnormal, namun untuk abnormal, ada beberapa hal yang menjadi landasan. Pendefinisian itu antara lain :
a.       Penyimpangan dari statistik (Statistical infrequency)
Abnormal singkatnya adalah “menyimpang dari normal”. Dengan segala karakteristik. Bisa tingi badan, berat badan, perilaku dll. Definisi pertama dari abnormal, bisa didasarkan pada frekwensi statistik, artinya kita mengambil data dari suatu kelompok, kemudian mengambil rata-rata. Dan abnormal berarti adalah orang-orang yang secara statistik memiliki keadaan yang jarang atau jauh dari rata-rata data orang normal.  Namun dari metode ini, orang yang sangat cerdas ataupun sangat bahagia akan masuk katergori abnormal. Karena itu sebaiknya kita menggunakan pertimbangan yang lebih dari sekedar frekwensi data statistik.
b.      Penyimpangan dari norma sosial (Violation of norms)
Setiap masyarakat atau komunitas memiliki aturan, standar dan norma tertentu yang berlaku di dalamnya. Dan abnormal versi cara kedua ini, adalah mereka – mereka yang menabrak atau menyimpang, dari nilai-nilai tersebut. Namun mendefinisikan abnormal dengan cara ini juga masih memiliki masalah. Secara fakta tiap komunitas ataupun kelompok masyarakat pastilah memiliki nilai dan norma masing-masing, karena itu standar normal dan tidak normal akan berbeda. Bahkan dalam satu kelompok saja, yang dulu dianggap tidak normal bisa menjadi normal sesuai perkembangan waktu. Jadi, definisi abnormal masih harus lebih luas daripada sekedar sudut pandang norma sosial.
c.       Perilaku Malapadaptif (Merugikan diri sendiri atau orang lain / Disability)
Pendefinisian abnormal nomor 3 ini intinya bahwa, seseorang dikatakan abnormal, bila memiliki perilaku atau kebiasaan yang merugikan kesejahteraan individu atau kelompok manusia lain. Misal orang yang takut keramaian akhirnya tidak berani keluar rumah (merugikan diri sendiri), atau orang yang terlalu sering minum alkohol akhirnya selalu melakukan kejahatan dengan orang lain dll. Namun, definisi ini juga masih memiliki masalah, karena pada suatu titik tertetu, semua orang akan menjadi abnormal, karena tiap orang pasti akan mengalami ketidakcocokan dengan keadaan tertentu semasa hidupnya.
d.      Distres Pribadi (Gangguan mental pada diri sendiri / Personal distress)
Definisi ini lebih menekankan pada mental seseorang. Sebagian besar orang yang terdiagnosa mengalami gangguan mental, memiliki penderitaan atau beban batin yang sangat berat. Seperti cemas, depresi, insomnia bahkan kehilangan nafsu makan, kemungkinan berawal dari keadaan mental yang kurang sehat.gejala ini mungkin adalah satu satunya gejala yang muncul yang kemudian berkembang menjadi keadaan abnormal. Namun, orang yang memiliki tekanan batin yang besar kadang masih bisa menjalani kehidupan yang normal seperti biasa bahkan tidak terlihat “sakitnya”.
e.       Tidak Terduga / Tidak Diharapkan Kejadiannya (Unexpectedness)
Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
Intinya, dari 5 definisi di atas, masih belum bisa memberikan pengertian yang memuaskan. Campuran dari 5 kriteria itu kadang harus dipakai untuk mendefinisikan sesuatu agar bisa disebut sebagai ‘abnormal’.


2.      Pengertian Menurut Islam
Abnormal dalam islam bisa dikatakan sebagai suatu perilaku menyimpang dari syariat-syariat islam yang dilakukan oleh seseorang  baik kepada diri sendiri, orang lain ataupun Tuhan. Bisa dikatakan, keadaan tidak normal adalah bila seseorang tidak memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan dalam keadaan yang telah ditentukan. Keadaan yang dimaksud di sini adalah keadaan normal, bukan karena pengecualian. Misal seseorang diwajibkan melaksanakan ibadah sholat, namun dia meninggalkannya padahal bukan kategori pengecualian, masih kecil misal, atau sedang haid, atau sedang gila dll.
Keadaan tidak normal seseorang juga akan mempengaruhi hukum yang menimpa orang tersebut. Misal orang gila akan berbeda hukumnya dibanding orang yang berakal, orang yang sakit juga seperti itu, dan lain – lain. Namun kadang keadaan-keadaan ini menjadi termaafkan apabila disebabkan oleh hal-hal tertentu. Misalnya keadaan darurat, terpaksa, lupa, tidak tahu dan lain-lain.
C.    Pengertian Normal
Mendefinisikan normalitas jugalah tidak kalah sulit sebagaiamana mendefinisikan abnormalitas. Batas dari normal dan abnormal juga tidak jelas, semuanya hanya berdasar perspektif dan kesepakatan. Namun, orang yang bisa dikatakan normal, mereka memiliki sesuatu yang kadang tidak dimiliki oleh penderita abnormal, ini adalah beberapa hal tersebut :
1.      Persepsi realita yang efisien (Memahami realitas sesuai dengan kenyataan sebenarnya).
2.      Mengenali diri sendiri (Self Awareness).
3.      Kemampuan untuk mengendalikan perilaku secara sadar (Consciousness).
4.      Harga diri dan penerimaan (Pride and Accepting).
5.      Kemampuan untuk membentuk ikatan atau kasih (Emotion Mutualism).
6.      Produktifitas (Create Thing).
D.    Penyebab Perilaku Abnormal
1.      Penyebab Secara Umum
a.       Penyebab perilaku abnormal di tinjau dari faktor psikososial.
Beberapa penyebab keadaan abnormal bila ditinjau dari hal ini adalah trauma pada masa kanak-kanak. Contoh : Ketika si anak menyaksikan orangtuanya kerap bertengkar, maka tidak menutup kemungkinan ia akan memutuskan untuk tidak menikah karena ia menganggap bahwa pernikahan menimbulkan penderitaan. Lalu deprivasi Parental (kurangnya rangsangan emosi dari orang tua seperti pelukan, pujian, ciuman dll). Contoh : Ketika ayah dan ibu si anak pergi bekerja setiap dini hari dan pulang setiap malam hari maka otomatis waktu bertemu antara orangtua dan anak sangat minim, sehingga anak kurang mendapat perhatian, pelukan, pujian, pengasuhan dll dari orang tuanya, hal itu dpt berpengaruh pd perkembangan emosi dan mentalnya. Kemudian hubungan orangtua dan anak yang tidak sehat. Contoh : polah asuh yang salah seperti terlalu mengekang, terlalu membebaskan, atau contoh yang buruk dari orangtua yang kemudian di tiru oleh sang anak. Atau struktur keluarga yang tidak sehat. Contoh : orangtua yang tidak pecus dalam mendidik anak, orang tua yang anti sosial seperti pengedar narkoba/perampok, keluarga yang tidak akur dan bermasalah, keluarga yang tidak utuh. Dan stres berat. Contoh : frustasi, merasa tidak di perhatikan, dll
b.      Penyebab perilaku abnormal menurut tahap fungsinya.
Berdasarkan tahapnya, penyebab abnormalitas antara lain adalah penyebab Primer (Primary Cause), penyebab primer adalah kondisi yang tanpa kehadirannya, maka suatu gangguan abnormal tidak akan muncul. Lalu penyebab yang menyiapkan (Predisposing Cause), kondisi yang mendahului dan membuka jalan bagi kemungkinan terjadinya gangguan tertentu dalam kondisi – kondisi tertentu di masa mendatang. Lanjut penyebab pencetus (Preciptating Cause), penyebab pencetus adalah setiap kondisi yang tak tertahankan bagi individu dan mencetuskan gangguan. Dilanjutkan oleh penyebab yang menguatkan (Reinforcing Cause), kondisi yang cenderung mempertahankan atau memperteguh tingkah laku maladaptif yang sudah terjadi. Dan yang terakhir adalah sirkulasi faktor-faktor penyebab tadi. Dalam kenyataan, suatu gangguan perilaku jarang disebabkan oleh satu penyebab tunggal. Serangkaian faktor penyebab yang kompleks, bukan sebagai hubungan sebab akibat sederhana melainkan saling mempengaruhi sebagai lingkaran setan, sering menadi sumber penyebab sebagai abnormalitas.
c.       Penyebab perilaku abnormal menurut sumber asalnya.
1.       Faktor Biologis, adalah berbagai keadaan biologis atau jasmani yang dapat menghambat perkembangan ataupun fungsi sang pribadi dalam kehidupan sehari – hari seperti kelainan gen, kurang gizi, penyakit dsb. Pengaruh – pengaruh faktor biologis lazimnya bersifa menyeluruh. Artinya mempengaruhi seluruh aspek tingkah laku, mulai dari kecerdasan sampai daya tahan terhadap stress.Ini dapat dihubungkan kewarisan genetis atau gangguan fungsi fisik, menurut Dr. Tobin komponen rutin dalam setiap evaluasi penilaian sampai sejauh mana masalah yang kelihatannya disebabkan secara emosiobnal dapat dijelaskan dalm kerangka determinal biologis.
2.      Faktor Psikologis, adalah gangguan yang umumnya muncul sebagai akibat pengalaman gaya hidup yang bermasalah. Pengalaman hidup tersebut bersifat interpersonal kejadian-kejadian yang terjadi karena interaksi dengan orang lain. Namun, orang juga memiliki pengalaman intra psikis, pengalaman yang terjadi di dalam fikiran dan perasaan. Masaalah-masalah emosional dapat mubncul dari persepsi yang terdistorsi dan cara berfikir yang salah.
3.      Faktor Sosio Kultural, istilah ini mengacu pada berbagai lingkaran pengaruh sosial jalan hidup seseorang. Abnormalitas dapat pula disebabkan oleh kejadian-kejadian pada salah satu atau keseluruhan konteks sosial tersebut.
4.      Faktor – faktor psikososial. Hal ini sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
2.      Penyebab Keadaan ‘Abnormal’ Menurut Islam.
Penyebab perilaku merusak, di sini kami mengutip dari Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘ulumuddin, beliau meyebutkan beberapa kategori yang termasuk prilaku merusak ( al-muhlikat) yang mengakibatkan keadaan ‘sakit’ atau psikopatologi, yaitu:
a.       Bahaya syahwat perut dan kelamin ( seperti memakan makanan syubhat atau haram, atau hubungan seks yang dilarang),
b.      Bahaya mulut ( seperti mengolok-olok, debat yang tidak berarti, dusta, adu domba, dan menceritakan keelekan orang lain).
c.       Bahaya marah, iri dan dengki
d.      Bahaya cinta dunia.
e.       Bahaya cinta harta dan pelit,Bahaya angkuh dan pamer.
f.       Bahaya sombong dan membanggakan diri.
g.      Bahaya menipu.
E.     Faktor Yang Mempengaruhi Abnormalitas
1.      Faktor-faktor biologis
Dalam tiga studi adopsi berskala besar di Swedia, Denmark, dan Amerika Serikat, mengindikasikan bahwa perilaku kriminal dan agresif dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan dimana faktor lingkungan pengaruhnya sedikit lebih besar. Beberapa sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Dari studi terhadap orang kembar mengindikasikan bahwa perilaku agresif (kejam terhadap hewan, berkelahi, merusak kepemilikan) jelas diturunkan, sedangkan perilaku kenakalan lainnya (mencuri, lari dari rumah, membolos sekolah) kemungkinan tidak demikian. Dalam studi terhadap 10 pasangan kembar, angka kriminalitas pada saat dewasa mencapai 50% untuk kembar monozigot, dan 20% untuk kembar dizigot. Sebaliknya, tujuh penelitian pada anak dengan perilaku antisosial pada remaja menunjukkan angka yang tinggi, namun seimbang antara kembar monozigot dan dizigot.
Kelemahan neurologis, tercakup dalam profil masa kanak-kanak dari anak-anak yang mengalami gangguan tingkah laku. Kelemahan tersebut termasuk keterampilan verbal yang rendah, masalah dalam fungsi pelaksanaan (kemampuan mengantisipasi, merencanakan, menggunakan pengendalian diri, dan menyelesaikan masalah) dan masalah memori. Telah lama diketahui bahwa gangguan otak seperti trauma kepala, ensefalitis, neoplasma, dan lain-lain dapat mengakibatkan perubahan kepribadian. Anak dengan sindroma otak organik ini mungkin menunjukkan hiperkinesa, kegelisahan, kecenderungan untuk merusak dan kekejaman
2.      Faktor-faktor psikologis
Teori pembelajaran yang melibatkan modelling dan pengondisian operant memberikan penjelasan yang bermanfaat mengenai perkembangan dan berlanjutnya masalah tingkah laku. Anak-anak dapat mempelajari agresivitas orang tua yang berperilaku agresif. Anak juga dapat meniriu tindakan agresif dari berbagai sumber lain seperti televisi. Karena agresi merupakan cara mencapai tujuan yang efektif, meskipun tidak menyenangkan, kemungkinan hal tersebut dikuatkan. Oleh karena itu setelah ditiru, tindakan agresif kemungkinan akan dipertahankan. Berbagai karakteristik pola asuh seperti disiplin keras dan tidak konsisten dan kurangnya pengawasan secara konsisten dihubungkan dengan perilaku antisosial pada anak-anak.
3.      Pengaruh Lingkungan
a.       Orangtua: sikap orangtua terhadap anak mereka merupakan faktor yang sangat penting bagi kepribadian anak itu. Perkawinan yang tidak bahagia atau perceraian dapat menimbulkan kebingungan pada anak. Bila orangtua tidak rukun, maka sering mereka tidak konsekuen dalam mengatur kedisiplinan dan sering mereka bertengkar di depan anak. Sebaliknya, disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat menimbulkan frustasi yang hebat. Kepribadian orangtua sendiri juga sangat penting.
b.      Saudara-saudara: rasa iri hati terhadap saudara adalah normal, biasanya lebih nyata pada anak pertama dan lebih besar antara anak-anak dengan jenis kelamin yang sama. Perasaan ini akan bertambah keras bila orangtua memperlakukan anak-anak tidak sama. Untuk menarik perhatian dan simpati orangtuanya, anak-anak tersebut bisa menunjukkan perilaku yang agresif atau negativistik.
c.       Orang-orang lain di dalam rumah, seperti nenek, saudara orangtua atau peayan, juga dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak.
d.      Teman-teman seusia. Penelitian mengenai pengaruh teman seusia terhadap agresi dan antisocial anak-anak memfokuskan pada dua bidang yaitu Penerimaan atau penolakan dari teman-teman seusia. Penolakan menunjukkan hubungan yang kausal dengan perilaku agresif, bahkan dengan tindakan pengendalian perilaku agresif yang terdahulu (Coie & Dodge, 1998), dan Afiliasi dengan teman-teman seusia yang berperilaku menyimpang. Pergaulan dengan teman seusia yang nakal juga dapat meningkatkan kemungkinan perilaku nakal pada anak (Capaldi & Patterson, 1994)
4.      Faktor-faktor sosiologis
Tingkat pengangguran tinggi, fasilitas pendidikan yang rendah, kehidupan keluarga yang terganggu, dan subkultur yang menganggap perilaku kriminal sebagai suatu hal yang dapat diterima terungkap sebagai faktor-faktor yang berkontribusi (Lahey dkk, 1999; Loeber & Farrington, 1998). Kombinasi perilaku antisosial anak yang timbul di usia dini dan rendahnya status sosioekonomi keluarga memprediksikan terjadinya penangkapan di usia muda karena tindakan criminal (Patterson, Crosby, & Vuchinich, 1992).
Gangguan perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan sosio-ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini mungkin terjadi karena orangtua mereka terlalu sibuk dengan kegiatan sosial (pada kalangan atas) atau sibuk dengan mencari nafkah (pada kalangan bawah) sehingga lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka.
F.     Beberapa Keadaan Yang Bisa Dikatakan Abnormal
Keadaan abnormal, terutama dalam hal statistik (dan lain-lain), pada umumnya bisa dibagi menjadi 2, yakni keadaan yang baik atau positif, dan keadaan yang kurang baik dan mengganggu , yaitu gangguan yang bersifat negatif.
1.      Positif
a.      Fisik (Awet muda ‘abadi’ pada kulit manusia)
Mari kita ambil keadaan abnormal, contoh pada kulit manusia. Sejarah menunjukkan para raja dan para ratu, emperor dan kaisar yang mencoba mencari rahasia hidup abadi, mereka gagal. Emperor chin dari china menyuruh putra mahkotanya untuk mencari rahasia hidup abadi dengan perintah “jika kamu belum menemukan rahasia hidup abadi, jangan kembali!”. Dan yang dia temukan adalah tanah yang sekarang disebut dengan Jepang dan korea. Kita telah punya sejarah yang panjang tentang orang – orang yang mencoba mencari rahasia awet muda, dan tidak sukses sama sekali. Contoh dalam bible adalah legenda gelgemis, dia memiliki misi untuk mencari rahasia kehidupan abadi, yang mana mungkin merupakan cerita paling kuno tentang tema pencarian ini.
Sekarang kita punya 2 jenis kehidupan awet muda, awet muda secara digital dan awet muda secara tubuh genetic dan biologis. Awet muda secara digital kita telah sedikit mencapainya, ini adalah tujuan yang mungkin dicapai, dan itu adalah untuk mendigitalkan, seluruh kehidupan. Suatu hari nanti saat anda pergi ke perpustakaan, dari pada anda mencari buku tentang Soekarno, anda akan ‘bertemu’, dengan Soekarno. Anda akan bertemu image hologram dari Soekarno yang mana telah memiliki data tentang segala isi fikirannya, semua ingatan, impian, pidato, informasi dan lain – lain tentang Soekarno. Bukan tidak mungkin di masa depan, di perpustakaan anda akan bertemu dengan ‘anda’, karena semua isi fikiran, ingatan dan mimpi anda, telah didigitalkan.
Coba fikirkan tentang transaksi lewat kartu kredit, saya bisa melihat data anda di server, dan tahu, anda belanja apa saja, makanan apa yang anda sukai, anda bertemu dengan lawan bisnis yang bagaimana dan seterusnya. Bagaimana bila saya punya sebuah totalitas, totalitas seluruh data ingatan anda? Semua kenangan, semua perjalanan anda, semua emosi dan lain lain. Selama data ini belum dihapus, bisa dibilang, anda akan “ada” selamanya.
Awet muda yang satu lagi adalah awet muda secara biologis dan genetics. Kita punya artificual intelegen sistem yang mana mampu untuk mengscan data yang sangat banyak, dan mampu melihat polanya. Jadi yang perlu dilakukan, kita akan mengambil G-nome dari jutaan orang tua, lalu mengambil G-nome dari jutaan anak muda, jalankan data ini di sistem AI, dan akhirnya kita akan tahu polanya, kita akan tahu “dimana bedanya”, error apa yang ada dalam cel orang orang tua, bagian cel mana yang mengontrol proses penuaan.
Untuk contoh bayangkan sebuah mobil. Apakah yang menjadi sebab untuk mengatakan mobil itu sudah tua? Well, banyak hal untuk menjawabnya. Kebanyakan penuaan mobil berada pada mesinnya, mesin engine. Disitulah dimana penggerak roda, disitulah proses combustion dan oksidasi dari bahan bakar yang membuat roda bergerak, disitulah semua aksi berjalan. Lalu di dalam cells, dimanakah mesin engine dari sel? Jawabannya adalah Mitokondria. Lalu dimanakah letak pksidasi, entropi, di dalam sells? Letaknya, adalah Mitokondria. So binggo, kita sekarang tahu banyak atau sedikit, kemana kita harus mencari kesalahan atau error pada sells orang orang yang mengalami penuaan. Karena itu adalah makna dari penuaan, penuaan adalah bangunan sistem sell yang error, genetic eror, biologic error, error, entropy, itulah penuaan.
Kita juga punya petunjuk lain, pada Telomerace contohnya dapat “menghentikan jam”. Kita punya “jam” di dalam sells kita yang disebut Telomer, dia akan semakin memendek dan memendek masa hidupnya setelah beberapa kali memperbarui diri, setelah sekian lama, dia tidak akan tidak bisa merangkul kromosom dalam sells, dan sel akan tidak terpenuhi kebutuhannya, dan akhirnya 1 cell anda mati. Itu adalah jam biologis.
Sell kulit untuk contoh, bereproduksi sekitar 60 kali, 60 kali memperbarui diri, itu adalah perkiraan batas untuk sel kulit manusia. Namun di universitas kalifornia, mereka mengambil sel ini, dan membuatnya terus memperbarui diri. Jadi mereka mengambil sel ini, ditambahkan dengan Telomerace, dan akhirnya jam biologis pada sel berhenti. Sel ini singkatnya akan terus bereproduksi, selamanya.
Kemudian apa bahayanya? Ya tentu ada bahayanya. Bahayanya adalah bahwa sell kanker, juga menggunakan Telomerace untuk membuat mereka tidak pernah mati. Sel kanker bisa dikatakan terus hidup, itulah mengapa kanker membunuh manusia. Kenapa kanker sangat bahaya? Apa karena dia beracun, apa karena makan sell lain? Atau karena dia memancarkan radiasi virus, tidak. Mereka, secara simpel adalah, hidup selamanya. Dan mereka terus membelah diri semakin banyak menjadi tumor, dan tumor, membunuh manusia. Intinya, sel kanker memakai sistem Telomerace untuk membuatnya terus hidup, dan mungkin kita juga bisa memakai sistem Telomerace ini untuk sell tubuh lain, untuk mencegah penuaan dan menghentikan jam biologis sel tubuh kita.
Solusi untuk masalah ini, ketika anda mandi, kemudian meniup cermin di kamar mandi, akan ada embun di kaca anda. Disitulah DNA anda menempel. Dengan mengecek DNA tersebut, akan diketahui apakah anda memiliki sel kanker di tubuh anda. Jika ada, akan sangat baik jika cepat ditangani, tapi tidak perlu buru – buru, mereka masih sebesar DNA. Ketika orang sudah merasakan kanker menonjol, itulah saat yang sudah terlambat, operasi sangat diperlukan secepatnya, namun bila masih sebesar DNA, tidak perlu buru – buru dan penanganannya lebih mudah dilakukan.
Semua masalah sudah memiliki solusi, kita sudah tau kemana harus melangkah. Ini akan sangat baik bila dilakukan. Yang kurang hanyalah biaya dan peralatan yang belum mumpuni. Namun menurut saintist michio kaku, ini hanya akan menjadi masalah waktu. Namun tampaknya penemuan ini bukan untuk generasi kita.  Seandainya anak – anak kita, atau generasi cucu kita telah mendapatkan pengetahuan ini dam memakainya dalam kehidupan, mungkin bisa dikatakan, kita adalah generasi terakhir, yang menjadi tua. Karena generasi setelah kita, akan berhenti mengalami penuaan di usia yang mereka inginkan.
b.      Mental (Asperger’s Syndrom)
Ada beberapa kenyataan bahwa beberapa individu mungkin menderita sesuatu yang disebut Asperger Syndrome, yang mana merupakan bahasa lembut dari Autism. Orang-orang ini sangat bingung ketika berada dalam interaksi sosial, mereka tidak mampu melihat mata anda misal, namun mereka punya kemampuan mental dan kemampuan matematic yang sangat fantastik.
Kami memberi contoh misal, bahwa Issac Newton menderita Aspergers. Seorang saintis terbesar sepanjang masa adalah orang yang sangat aneh. Dia tidak punya teman untuk diajak bicara, dia tidak bisa dikatakan layak dalam masalah interaksi berbicara. Dia adalah orang yang sangat aneh. Dia sangat tidak pandai dalam percakapan, dia tidak bisa basa basi dengan anda, dia tidak punya teman, teman wanita ataupun teman laki laki, kamu tidak akan bisa mengajaknya untuk nongkrong, benar benar aneh dalam interaksi sosial, ini kami sebut sebagai Aspergers Syndrome. Penemu dari mekanik, teori umum grafitasi, Paul d Rack, penemu teori Quantum Field, keduanya kami kira, menderita Aspergers Syndrom.
Asperger Syndrom adalah bahasa lembut dari Autism, dan di dalam Autism, kita punya sesuatu yang kami sebut Savants, itu adalah orang yang memiliki IQ sekitar 80, namun memiliki keahlian matematika dan musik yang mengerikan. Ada beberapa orang disini yang mampu mendengarkan sebuah sympony sekali, kemudian langsung memainkannya dengan ingatan  melalui piano. Ada orang lain yang naik helikopter, mengendarainya dan mengitari manhattan, lalu melihat seluruh bagian pelabuhan newyork dan dari ingatannnya, dia menggambar seluruh pelabuhan. Jika anda ingin melihat gambarannya, pergilah ke bandara JFK di Newyork, dan anda akan melihatnya ketika menengok ke langit-langit.
Jadi, apa yang terjadi dengan orang-orang ini? Pertama sebagian besar dari mereka memiliki luka di bagian temporal lobe bagian kiri. Ada orang yang waktu kecil terkena peluru pada bagian temporal lobe sebelah kiri, yang satu lagi dia berenang di kolam, dan terluka sangat parah pada temporal lobe bagian kiri, orang-orang ini berubah secara mengesankan menjadi ahli matematic sebagai akibatnya.
     Kemudian bagaimana dengan otak mereka? Otak dari Einstein sekarang masih bersama kita. Ketika Einstein meninggal, orang yang mengotopsinya seorang pathologist, mencuri otaknya tanpa izin keluarga. Bahkan ada acara tv dimana anda bisa melihat potongan dari otak Albert Einstein. Pertama anda akan melihat bahwa otaknya sedikit berbeda, mungkin tidak langsung kelihatan, namun anda bisa melihat coneksi antara prefontal korteks dengan temporal lobe, koneksi yang ditekankan pada orang yang berfikir secara abstrak, koneksinya menjadi tebal. Itulah perbedaan ini, berbeda dengan perbedaan pada otak Albert Einstein. Pertanyaannya adalah, apakah hal ini yang membuat ‘Einstein’? atau Einstein yang membuat perubahan di otaknya ini? Apakah orang hebat dilahirkan atau dibuat? Hal ini belum diketahui, karena orang yang berlatih berfikir ataupun berlatih matematika, mereka bisa menebalkan bagian otaknya sendiri.
.Kemudian, kita mencoba menscan otak orang orang ini, kita punya MRI scan sekarang. Kim peek, yang meninggal tahun lalu, adalah basic dari film Rain Man. Kim peek mengingat 50.000 buah buku, dia bisa memberikan referensi tiap halaman, dan memberi tahu anda tiap halaman dari 50.000 judul buku yang dia baca. Dan, ketika dia membaca buku, dia membaca halaman sebelah kiri dan sebelah kanan, bersamaan. Cobalah jika anda ingin membaca. Cobalah buka buku, dan membaca halaman kiri dan kanan, bersamaan. Kami menscan otak dari kim peek. Otaknya sangat tidak biasa tentu, koneksi antara lapisan otak kiri dan lapisan otak kanan, terpotong. Itulah yang membuatnya bisa membaca 2 halaman secara bersamaan, dia bisa dibilang punya 2 fikiran, dalam 1 otak.
Saya menginterview salah satu orang ini untuk sebuah videoshow, Daniel Tamenn, dia mengingat PHI, (22/7), 3,14.... dia mengingat sekitar 15 ribu angka di belakang koma. Itu membutuhkan sekitar 8 jam mengatakan “tiga koma satu empat satu sembilan...” dan seterusnya, Dia terus seperti itu selama 8 jam. Lalu saya menanyai Daniel bagaimana dia bisa seperti itu, bagaimana bisa mengingat 15.000 angka desimal. Dia bilang oh itu gampang, saya membayangkan warna yang berbeda untuk tiap angka. Hmm itu membuat saya berfikir bagaimana bisa dia mengingat 15 ribu warna. Dan dia berkata dia benar benar tidak tahu.
Ini kami menyebutnya sebagai identic memmory, kami menganalisa orang orang ini, dan kami punya teori. Kami punya theori. Theorinya adalah bahwa setiap teksbook mengatakan bahwa ingatan manusia, mengingat sesuatu, namun ingatan ini menipis dan hilang seiring berjalannya waktu. Semua buku mengatakan itu. Sekarang, mungkin kita tidak mempercayainya lagi. sebagian orang sekarang percaya bahwa melupakan adalah proses biokemikal yang samngat kompleks. Jadi otak akan mengingat, dan menghapus. Pada orang orang ini, bagian menghapus ingatan, rusak. Dengan kata lain, mereka teah lupa, cara untuk lupa.
Ingatlah bahwa semua teori tentang supergenius, tergantung pada proses mengingat, mereka bilang bahwa orang orang ini memiliki daya ingat yang luar biasa, bukan, bukan seperti itu. Kita sekarang percaya bahwa proses melupakan, orang orang ini tidak menjalankannya. Artinya kita memilikinya. Kita memiliki kemampuan ini. Kita secara genetic hampir sama dengan orang orang ini. Namun kita masih memiliki kemampuan melupakan ini. Karena sebenarnya mungkin akan mengganggu bila kuta memiliki kemampuan fotograpic memmory. Seorang wanita di los angles, sebuat tv show menginterviewnya, dia melihat dengan cara membagi layar penglihatan. Satu sisi penglihatan adalah penglihatan hari ini, dan satu sisi yang lain adalah penglihatan 30 tahun lalu, Dimana dia mengingatnya detik demi detik. Dan ini sangat mengganggu tentunya bagi dia.
Dari beberapa pemaparan di atas, mengingatkan kami kepada salah satu imam besar umat islam yakni Imam Syafi’i, beliau menurut riwayat, ketika berjalan melewati orang-orang atau pasar misal, dia selalu menutup kedua telinga. Ini sangat aneh sampai memanciong temannya bertanya. Temannya bertanya mengapa beliau melakukan demikian, beliau menjawab bahwa jika dia tidak menutup telinga, maka dia akan hafal semua perkataan orang-orang yang dia lewati. Ada pula riwayat yang mengatakan bahwa beliau, ketika belajar, maka setiap membuka kitab, beliau menutup halaman sebelah dengan kertas agar fokus kepada lembar yang dia baca. Karena jika tidak demikian, maka kedua halaman secara langsung imam syafii akan faham secara bersamaan.
Kita tahu bahwa orang yang baik dalam matematika, brain scan sangat jelas menunjukkan bahwa otak mereka sedikit berbeda dari orang biasa. Namun kita masih sangat awal, untuk mengetahui bagaimana proses ini terjadi. Nanti malam, jangan pukul kepala anda dengan palu di bagian temporal lobe sebelah kiri, kita belum tahu bagaimana cara kerjanya, kita hanya tahu bahwa beberapa hal yang terjadi pada orang2 ini  karena luka pada temporal lobe bagian kiri, mereka enath bagaimana bisa menjadi superjenius.
2.      Negatif
Ini adalah kategori gangguan mental. Dilakukan menggunakan diagnostik atau analisa ilmiah, kategori ini biasa disebut dengan “Diagnostic and Statistical Manual of Menal Disorder” atau biasa disingkat dengan DSM. DSM ini dikeluarkan oleh WHO dan merupakan versi ke 4. Menurut DSM versi IV, orang bisa dikatakan abnormal jika setelah dites atau didiagnosa, mereka memiliki salah satu dari problem di bawah ini. (pada tahun 2013, sebenarnya sudah muncul DSM versi V, namun terlihat masih ada beberapa ketidakjelasan, karena itu di sini kami menggunakan versi yang lebih tua) Problem-problem itu adalah :
1.         Gangguan yang biasanya didiagnosis pertama kali pada masa bayi, masa anak anak atau masa remaja. Termasuk retardasi mental, gangguan belajar, gangguan ketrampilan motorik, gangguan perkembangan perfasiv, gangguan defisit atensi dan perilaku mengacau, gangguan pemberian makan dan gangguan makan, dan penyimpangan lain dari perkembangan normal.
2.         Delerium, Demensia, dan gangguan amnestik lain.Gangguan dimana fungsi otak diketahui mengalami gangguan, baik secara permanen atau transien, mungkin akibat proses penuaan, trauma kepala, penyakit degeneratif pada sistem syaraf (contoh : HIV, sifilis, alzheimer atau pikun), atau ingesti subtansi toksik (contoh : keracunan timbal atau obat).
3.         Gangguan yang berhubungan dengan Zat.Termasuk pemakaian alkohol yang berlebihan, barbiturat, amphetamine, cocaine, kafein, dan obat lain yang mengubah perilaku. Marijuana dan tembakau juga dimasukkan dalam kategori ini, namun masih kontroversial.
4.         Skizofrenia dan gangguan psikotik lain. Sekelompok gangguan yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realita, gangguan jelas proses berfikir dan persepsi, dan juga perilaku yang aneh. Pada suatu fase, waham dan halusinasi hampir selalu terjadi. Gangguan delusional masuk dalam kategori ini.
5.         Gangguan mood. gangguan mood normal, orang sering merasa terdepresi, merasa gembira secara abnormal, atau berselang-seling antara periode elasi dan depresi. Termasuk di dalamnya adalah gangguan bipolar.
6.         Gangguan kecemasan. Mencakup gangguan di mana kecemasan merupakan gejala utama (gangguan kecemasan umum), atau kecemasan yang bisa dihindari hanya ketika individu menghindari sesuatu yang ditakuti (Fobia), atau mencoba menahan diri untuk melakukan ritual tertentu atau memikirkan pikiran persisten (ganguan obsesif kompulsif). Di dalamnya juga termasuk gangguan stress pasca traumatik.
7.         Gangguan somatoform. Gejala gangguan adalah fisik, tetapi tidak dapat ditemukan penyebab organik, dan faktor psikologis tampaknya berperan besar. Termasuk di sini adalah gangguan somatisasi, gangguan konversi (contoh : wanita yang benci merawat bunya yang sudah tua renta, wanita ini tiba-tiba mengalami kelumpuhan tangan) dan hipokondriasis (preokupasi berlebihan dengan kesehatan dan merasa takut berlebihan akan penyakit walaupun tidak ada alasan untuk ketakutan itu).
8.         Gangguan disosiatif.Perubahan sementara fungsi kesadaran, ingatan atau identitas karena masalah emosional. Termasuk adalah amnesia disosiatif (individu tidak dapat mengingat segala sesuatu pengalaman hidupnya setelah suatu pengalaman traumatik) dan gangguan kepribadian (dua atau lebih sistem kepribadian yang terpisah ada di dalam individu yang sama, seperti penderita epilepsi yang tidak kuas mengontrol tubuh kiri dan kana, dokter kadang harus memotong penghubung otak bagian kiri dan kanan, dan saat itulah dua kepribadian terbentuk dalam satu otak.).
9.         Gangguan seksual atau identitas jenis. Mencakup masalah gangguan gairah seksual, gangguan perangsangan seksual, gangguan orgasmik, gangguan nyeri seksual, parafilia (ekshibisionisme, fetishisme, pedhofilia, masokisme seksual), gangguan identitas jenis (misalnya transeksualisme).
10.     Gangguan makan. Mencakup anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
11.     Gangguan tidur. Mencakup insomnia kronis, hipersomnia, apnea tidur, tidur berjalan dan narkolepsi.
12.     Gangguan pengendalian impuls. Mencakup gangguan eksplosif intermiten, kleptomania (mencuri kompulsif benda-benda yang tidak dibutuhkan untuk pemakaian pribadi atau nilai ekonominya), berjudi patologis dan piromania (menimbulkan kebakaran untuk kesenangan semata atau menghilangkan ketegangan, kadang muncul istilah “kalo mau rame bakar aja”).
13.     Gangguan kepribadian.Pola perilaku maladaptif yang berlangsung lama yang merupakan cara tidak dewasa dan tidak tepat untuk menghadapi stress atau memecahkan masalah. Ganggan kepribadian antisosial dan gangguan kepribadian narsistik adalah dua contohnya.
14.     Gangguan buatan.Gejala fisik atau psikologis yang ditimbulkan secara buatan. Berbeda dari malingering (berpura-pura) dimana tidak ada tujuan yang jelas, seperti ketidakmampuan membayar tagihan atau menghindari kegiatan wajib militer. Bentuk yang paling banyak diteliti dinamakan sindroma munchausen, yakni kesenangan individu akan presentasi gejaa fisik buatan menyebabkan individu itu sering dirawat di rumah sakit.
15.     Kondisi lain yang mungkin akan menjadi perhatian klinis.Kategori ini mencakup banyak masalah yang menyebabkan orang mencari bantuan, seperti gangguan pergerakan akibat medikasi, masalah rasional (perkawinan, masalah orang tua - anak), penyiksaan fisik dan seksual, penelantaran, berpura-pura (melingering), perilaku antisosial atau masalah pekerjaan.

G.    Ringkasan dan Tabel-tabel
1.      Tabel Normal, Abnormal dan Patologis
Normal (Sehat)
Sesuai atau tidak menyimpang dengan kategori umum
Abnormal (Tidak Sehat)
Tidak sesuai dengan kategori umum
Patologis (Sakit)
Dari sudut pandang medis, terlihat keadaan sakit, menyimpang atau mengalami kerusakan

2.      Tabel Karakteristik Perilaku Abnormal
Karakteristik Abnormal
·         Perilaku tidak biasa
·         Melanggar norma sosial
·         Persepsi atau interpretasi yang salah
·         Berada dalam stress personal yang signifikan
·         Perilaku maladaptif
·         Perilaku berbahaya
(Nevid, Rathus & Greene, 2008)
·         Jarang terjadi
·         Bertentangan dengan nilai / norma kelompok
·         Menimbulkan stress pribadi
·         Menunjukkan disability atau disfungsi
·         Tidak diharapkan
(David & Naele, 2004)

3.      Tabel Contoh Ringan
MANUSIA
NORMAL
ABNORMAL
LAPAR
Makan
Update Status
NGANTUK
Tidur
Update status
DI TOILET
Mandi, pipis, BAB
FOTO
DI BIOSKOP
Nonton
Foto Tiket
JOMBLO
Doa cepat laku
Doa minta hujan
PAS FOTO
Badan tegak
Mulut monyong

4.      Tabel Perspektif Tentang Abnormal
Perspektif Historis
·         Perilaku abnormal = kerasukan
Perspektif Kontemporer
·         Biologis
·         Sosiokultural
·         Psikologis
·         Biopsikososial
Perspektif Islam
·         Psikopatologi = penyakit hati
·         Hilangnya kesucian qolbu
·         Bersumber dari dosa




5.      Tabel Abnormal Dilihat Dari Aspek Biologis dan Psikologis
Perspektif Biologis
Perspektif Psikologis
·         Adanya tingkat abnormal akan biokemis dalam sistem syaraf
·         Adanya simptom badaniah (tidur, nafsu makan dan energi)
·         Gangguan struktur dan fungsi otak
·         Persepsi yang keliru
·         Fungsi kognitif yang menyimpang
·         Emosi yang terganggu
·         Distress (kesedihan)
·         Perilaku maladaptif


























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi abnormal adalah ilmu jiwa yang mempelajari tentang tingkah laku atau perilaku maladatif seseorang. Jika seseorang mengalami psikologi yang abnormal maka orang tersebut akan cenderung memperlihatkan perilaku-perilaku yang abnormal sehingga akan orang tersebut melakukan penyimpangan-penyimpangan perilaku dalam kehidupannya.
Untuk menangani penyimpangan-penyimpangan, maka dilakukan berbagai pendekatan, yang lebih berfokus pada pendekatan biologis yang memberikan terapi-terapi obat dan pendekatan psikologis yang memfokuskan pada terapi konseling keseorang psikolog, psikiater dan para pekerja kesehatan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketenangan kehidupan perasaan penderita gangguan-gangguan psikologi tersebut.


















DAFTAR PUSTAKA

1.     Rita, Edward – Richard – Daryl, Pengantar Psikologi Jilid Dua. Tanggerang: Interkasara Publisher, 2010 M.
2.     Barlow, Mark. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007 M.
3.     Rosenberg, Stephen. Abnormal Psycholog. Havard University: Worth Publisher, first printing 2010 M.
4.     American Psichiatric Assosiation Publishing. DSM 5 Update 2015 – PDF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page