Rahasia Keberanian Kiai Mahrus
Malam harinya mobil sudah tidak bisa lewat, karena kediri sudah dibanjiri lautan
manusia. Parkir kendaraan pengunjung yang akan mengikuti kampanye sangat
panjang. Dari arah selatan, parkir mobil sampai ke ngadiluwih. Yang dari arah
timur sampai gurah. Yang dari utara sampai jampes.
Melihat
fenomena ini, pihak pemerintah ORBA merasa khawatir, betapa popularitas partai
ini semakin tinggi. Akhirnyapemerintah menetapkan pembicara harus diganti
semua. Jika tidak, kampanye tidak bisa dilaksanakan. Orang-orang bingung.
Akhirnya sowan kepada hadratil mukarram
K.H. Mahrus Ali meminta solusi.
Akhirnya
pagi-pagi jam 06.00 WIB, Kiai Mahrus memanggil Kiai Aziz Mahruz dan Kiai
Ma’shum Jauhari diajak menemui pihak aparat terkait. Setelah sampai di sana, dengan
lantang dan berani Kiai Mahrus membentak aparat tersebut.
“Mengapa
dilarang?”
“Rusuh”
jawab aparat tadi.
“Rusuh
mana dengan kamu?” bentak Kiai Mahrus.
Terjadi
perdebatan panjang. Sampai Kiai Mahrus menggebrak meja berkali-kali. Beliau
meminta agar larangan izin penceramah dicabut.
“Ini
perintah atasan Pak Yai. Kalau saya tidak jalankan, besok saya dipecat. Apa yang
saya makan?” jawab aparat tadi dengan ketakutan.
“Ya
sudah, sekarang tidak apa-apa. Tiga hari lagi harus sudah diberi izin.” Tandas Kiai
Mahrus. Beliau bertiga kemudian pulang. Kiai Aziz muda dan Kiai Ma’shum muda
hanya diam menyaksikan. Beliau berdua diajak oleh Kiai Mahrus agar mengerti
seperti inilah tugas Kiai.
Setelah
pulang, Kiai Aziz bertanya kepada Kiai Mahrus, “Mbah Yai panjenengan kok berani
sekali. Di hadapan orang berseragam hijau nggebrak-nggebrak, mereka hanya diam.
Apa doanya Mbah Yai?”
“Hus,
gak ada doanya. Rahasianya hanya
من
اتقي الله اتقاه كل شيء
“Orang yang takut (Taqwa) kepada Allah,
siapapun akan takut kepadanya.” Jawab
Kiai Mahrus dengan mantap.
(Ditranskrip
dari ceramah K.H. Abdul Aziz Manshur saat memberikan Ijazah kepada purna siswa
MHM.)
---000OOO000---
(البيهقي) من خاف الله خوف الله منه كل شيء، ومن لم يخف الله خوفه الله من كل
شيء.
“Barang
siapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya.
Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada
segala sesuatu.” (H.R. Al Baihaqi)
___________________
Sumber :
Buku Petuah Bijak Edisi 1
A Yasin Muchtarom
Hlm 2-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar