Jumat, 24 Juni 2016

Rahasia Keberanian Kiai Mahrus

Rahasia Keberanian Kiai Mahrus

           
Pada tahun 1977 di masa orde baru, orang islam membentuk sebuah partai untuk mengikuti pemilihan umum pada masa itu. Kemudian diadakanlah kampanye di kota kediri. Pembicara yang diundang salah satunya adalah [alm] K.H. Imron Hamzah.
            Malam harinya mobil sudah tidak bisa lewat, karena kediri sudah dibanjiri lautan manusia. Parkir kendaraan pengunjung yang akan mengikuti kampanye sangat panjang. Dari arah selatan, parkir mobil sampai ke ngadiluwih. Yang dari arah timur sampai gurah. Yang dari utara sampai jampes.
            Melihat fenomena ini, pihak pemerintah ORBA merasa khawatir, betapa popularitas partai ini semakin tinggi. Akhirnyapemerintah menetapkan pembicara harus diganti semua. Jika tidak, kampanye tidak bisa dilaksanakan. Orang-orang bingung. Akhirnya sowan kepada hadratil mukarram K.H. Mahrus Ali meminta solusi.
            Akhirnya pagi-pagi jam 06.00 WIB, Kiai Mahrus memanggil Kiai Aziz Mahruz dan Kiai Ma’shum Jauhari diajak menemui pihak aparat terkait. Setelah sampai di sana, dengan lantang dan berani Kiai Mahrus membentak aparat tersebut.

            “Mengapa dilarang?”
            “Rusuh” jawab aparat tadi.
            “Rusuh mana dengan kamu?” bentak Kiai Mahrus.
            Terjadi perdebatan panjang. Sampai Kiai Mahrus menggebrak meja berkali-kali. Beliau meminta agar larangan izin penceramah dicabut.
            “Ini perintah atasan Pak Yai. Kalau saya tidak jalankan, besok saya dipecat. Apa yang saya makan?” jawab aparat tadi dengan ketakutan.
            “Ya sudah, sekarang tidak apa-apa. Tiga hari lagi harus sudah diberi izin.” Tandas Kiai Mahrus. Beliau bertiga kemudian pulang. Kiai Aziz muda dan Kiai Ma’shum muda hanya diam menyaksikan. Beliau berdua diajak oleh Kiai Mahrus agar mengerti seperti inilah tugas Kiai.
            Setelah pulang, Kiai Aziz bertanya kepada Kiai Mahrus, “Mbah Yai panjenengan kok berani sekali. Di hadapan orang berseragam hijau nggebrak-nggebrak, mereka hanya diam. Apa doanya Mbah Yai?”
            “Hus, gak ada doanya. Rahasianya hanya
من اتقي الله اتقاه كل شيء
“Orang yang takut (Taqwa) kepada Allah, siapapun akan takut kepadanya.” Jawab Kiai Mahrus dengan mantap.
(Ditranskrip dari ceramah K.H. Abdul Aziz Manshur saat memberikan Ijazah kepada purna siswa MHM.)
---000OOO000---

 (البيهقي) من خاف الله خوف الله منه كل شيء، ومن لم يخف الله خوفه الله من كل شيء.

“Barang siapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu.” (H.R. Al Baihaqi)
___________________
Sumber :
Buku Petuah Bijak Edisi 1
A Yasin Muchtarom

Hlm 2-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page