Senin, 12 Juni 2017

Bergantung Kepada Allah


Bergantung Kepada Allah

Disebutkan bahwa sewaktu Rabi’ah Al Adawiyah lahir di malam hari, di rumahnya tidak tersedia minyak untuk penerangan. Bahkan kain pembungkus bayi untuk Robi’ah pun tidak ada. Karena tidak ada alat penerangan, ibunya lalu meminta sang suami, Ismail untuk mencari minyak di rumah tetangga. Namun, karena suaminya terlanjur berjanji untuk tidak meminta bantuan pada sesama manusia (kecuali kepada Allah), Ismail pun terpaksa pulang dengan tangan hampa.

Saat Ismail tertidur untuk menunggu putri keempatnya yang baru lahir tersebut, ia kemudian bermimpi didatangi oleh Nabi Muhammad dan bersabda: “Janganlah bersedih hati, sebab anak perempuanmu yang baru lahir ini adalah seorang suci yang agung, yang pengaruhnya akan dianut oleh 7.000 umatku”. Nabi kemudian bersabda lagi: “Besok kirimkan surat kepada Isa Zadzan, Amir kota Basrah, ingatkanlah kepadanya bahwa ia biasanya bershalawat seratus kali untukku dan pada malam jum’at sebanyak empat ratus kali. Tetapi malam jum’at ini ia melupakanku, dan sebagai hukumannya ia harus membayar denda kepadamu sebanyak empatratus dinar”.

Ayah Rabi’ah kemudian terbangun dan menangis. Tak lama, ia pun menulis surat dan mengirimkannya kepada Amir kota Basrah itu yang dititipkan kepada pembawa surat pemimpin kota itu. Ketika Amir selesai membaca surat itu, ia pun berkata: “Berikan dua ribu dinar ini kepada orang miskin itu sebagai tanda terima kasihku, sebab Nabi telah emngingatkanku untuk memberi empat ratus dinar kepada orang tua itu dan katakanlah kepadanya bawha aku ingin agar ia menghadapku supaya aku dapat bertemu dengannya. Tetapi aku rasa tidaklah tepat bahwa orang seperti itu harus datang kepadaku, akulah yang akan datang kepadanya dan mengusap penderitaannya dengan janggutku”.

___________________
Sumber :
Karomah Kaum Sufi 1 – Ilham Muqaddam Syairazi. Hal 25
Gambar :
http://suratpengundurandiribenar.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page