Syaikh Sudais dan
Penelfon Interaktif
Berapa banyak orang melihat Syaikh Abdurrahman Sudais. "Saya
ustad kalo melihat Syaikh Abdurrahman Sudais itu, lembut hati saya ingat kepada
Allah. Kalau sudah mendengar bacaan
Qur'annya, lembut hati saya mengingat Allah". Syaikh Abdurrahman Sudais,
Imam Masjidil Haram, suatu ketika live di televisi interaktif. Banyak orang
nanya macam - macam. "Syaikh, apa hukumnya ini, Syaikh, apa hukumnya kami
niru bacaan antum kalau jadi Imam sholat, Syaikh.." macem - macem.
Suatu ketika datang telepon, "Assalamualaikum Syaikh
Abdurrahman Sudais", "Waalaikum Salam Warohmatullah". "Saya
bermimpi Syaikh", "Apa mimpinya?". "Tadi malam saya
bermimpi melihat ada orang thowaf, maaf maaf cakap, tak pakai baju. Thowaf
dalam keadaan tidak menggunakan pakaian. Apa artinya itu syaikh?".
"Itu arinya, orang yang kamu lihat itu sudah dibersihkan oleh Allah dari
segala dosa, sepeti dia anak yang lahir bayi, tak bawa sehelai benang pun.
Begitulah dia bersih dihadapan Allah SWT. Sampaikan
kepada saudaramu itu, bahwa
Allah sudah mengampunkan dosanya, dan jaga jangan sampai dia mengotorinya,
supaya dia istiqomah di hadapan Allah." kata Syaikh Abdurrahman Sudais
kepada orang yang menelpon itu. Kata orang yang menelpon itu, "Yang
kulihat di dalam mimpiku jelas macam tv orang yang thowaf dalam keadaan kau
katakan suci itu, kaulah orangnya Syaikh". menangis Syaikh Abdurrahna
Sudais terisak - isak.
Rupanya yang dilihat orang di dalam mimpi itu dia, yang sudah
disucikan Allah. apa yang membuat dia menangis, mungkin Allah SWT memberikan
kabar gembira (ilham), dari orang biasa - biasa saja, tentang seorang ulama
yang besar, yang suaranya dinikmati orang banyak, tawadhu', rendah hati dan
menghormati perbedaan madhab. Doktor, Syaikh Abdurrahman Sudais tidak tanggung
- tanggung, doktor dari Ummul Quro'. Ketika datang ke Jakarta Masjid Istiqlal,
orang penasaran semua. Dipersilakan dia jadi Imam, "Ini gimana agaknya
bunyi Syaikh Abdurrahman Sudais", tiba - tiba terkejut orang Jakarta.
"Bismillahirrahmanirrahim... Alahdulillahirabbil'alamiin...".
Bismillahnya Jahar (terang). disanga orang macam di Makkah dia buat Bismillah
Sirr (lirih / rahasia). Ternyata waktu di jakarta rokaat pertamanya dibacanya
Jahar. "waladdhoolliin... Aaamiiin..".
Dibacanya lagi Bismillah Jahar, "Bismillahirrahmaanirrahiim..
ilaakhir", rokaat kedua, baru dia baca sirr. Dia ingin menunjukkan, bahwa
kedua-duanya ini ada dalam hadist. mau jahar mau sirr, tak usah kita berkelahi.
Eee.. malah orang Sukajadi, orang Panam, orang Kulim yang selama ini baca
jahar, baru umrah 5 hari balik langsung sirr. (---) selesai sholat. Sengaja
menunjukkan sirr, mancing jamaah sirr supaya nanti jamaah nanya, "Kenapa
bapak baca sirr?" "Ternyata kita jahar salah selama ini,". Laa
Ilaha Illallah, Muhammadurrasuulullah. Bagaimana ketika melihat mendengarnya,
yang diingat adalah Allah. Bukan Ketika melihatnya, yang diingat adalah
khilafiyah (perbedaan). "aku kalo nengok ustadz ini, khilafiyah aja
ingatnya, naik cacingku". cacing pula naik katanya,
___________________
Sumber : Ditranskrip dari ceramah Ustadz Abdul Somad, page FB Kitab Kuning
Aswaja.
Gambar : http://abdussuhadi.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar