Selasa, 08 Agustus 2017

Syaikh Sudais dan Penelfon Interaktif


Syaikh Sudais dan Penelfon Interaktif

Berapa banyak orang melihat Syaikh Abdurrahman Sudais. "Saya ustad kalo melihat Syaikh Abdurrahman Sudais itu, lembut hati saya ingat kepada Allah. Kalau  sudah mendengar bacaan Qur'annya, lembut hati saya mengingat Allah". Syaikh Abdurrahman Sudais, Imam Masjidil Haram, suatu ketika live di televisi interaktif. Banyak orang nanya macam - macam. "Syaikh, apa hukumnya ini, Syaikh, apa hukumnya kami niru bacaan antum kalau jadi Imam sholat, Syaikh.." macem - macem.

Suatu ketika datang telepon, "Assalamualaikum Syaikh Abdurrahman Sudais", "Waalaikum Salam Warohmatullah". "Saya bermimpi Syaikh", "Apa mimpinya?". "Tadi malam saya bermimpi melihat ada orang thowaf, maaf maaf cakap, tak pakai baju. Thowaf dalam keadaan tidak menggunakan pakaian. Apa artinya itu syaikh?". "Itu arinya, orang yang kamu lihat itu sudah dibersihkan oleh Allah dari segala dosa, sepeti dia anak yang lahir bayi, tak bawa sehelai benang pun. Begitulah dia bersih dihadapan Allah SWT. Sampaikan
kepada saudaramu itu, bahwa Allah sudah mengampunkan dosanya, dan jaga jangan sampai dia mengotorinya, supaya dia istiqomah di hadapan Allah." kata Syaikh Abdurrahman Sudais kepada orang yang menelpon itu. Kata orang yang menelpon itu, "Yang kulihat di dalam mimpiku jelas macam tv orang yang thowaf dalam keadaan kau katakan suci itu, kaulah orangnya Syaikh". menangis Syaikh Abdurrahna Sudais terisak - isak.

Rupanya yang dilihat orang di dalam mimpi itu dia, yang sudah disucikan Allah. apa yang membuat dia menangis, mungkin Allah SWT memberikan kabar gembira (ilham), dari orang biasa - biasa saja, tentang seorang ulama yang besar, yang suaranya dinikmati orang banyak, tawadhu', rendah hati dan menghormati perbedaan madhab. Doktor, Syaikh Abdurrahman Sudais tidak tanggung - tanggung, doktor dari Ummul Quro'. Ketika datang ke Jakarta Masjid Istiqlal, orang penasaran semua. Dipersilakan dia jadi Imam, "Ini gimana agaknya bunyi Syaikh Abdurrahman Sudais", tiba - tiba terkejut orang Jakarta. "Bismillahirrahmanirrahim... Alahdulillahirabbil'alamiin...". Bismillahnya Jahar (terang). disanga orang macam di Makkah dia buat Bismillah Sirr (lirih / rahasia). Ternyata waktu di jakarta rokaat pertamanya dibacanya Jahar. "waladdhoolliin... Aaamiiin..".

Dibacanya lagi Bismillah Jahar, "Bismillahirrahmaanirrahiim.. ilaakhir", rokaat kedua, baru dia baca sirr. Dia ingin menunjukkan, bahwa kedua-duanya ini ada dalam hadist. mau jahar mau sirr, tak usah kita berkelahi. Eee.. malah orang Sukajadi, orang Panam, orang Kulim yang selama ini baca jahar, baru umrah 5 hari balik langsung sirr. (---) selesai sholat. Sengaja menunjukkan sirr, mancing jamaah sirr supaya nanti jamaah nanya, "Kenapa bapak baca sirr?" "Ternyata kita jahar salah selama ini,". Laa Ilaha Illallah, Muhammadurrasuulullah. Bagaimana ketika melihat mendengarnya, yang diingat adalah Allah. Bukan Ketika melihatnya, yang diingat adalah khilafiyah (perbedaan). "aku kalo nengok ustadz ini, khilafiyah aja ingatnya, naik cacingku". cacing pula naik katanya,
___________________
Sumber            : Ditranskrip dari ceramah Ustadz Abdul Somad, page FB Kitab Kuning Aswaja.

Gambar            : http://abdussuhadi.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page